Cara Cek Kode Produksi untuk Pastikan Keamanan Barang

Ketahui berbagai alternatif cara cek kode produksi.

Cara Cek Kode Produksi untuk Pastikan Keamanan Barang
Ilustrasi Berbelanja Produk. Shutterstock/Odua Images
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Banyaknya produk yang beredar di pasaran kadang membuat konsumen bingung. Selain kualitas, penting juga mengecek keamanan barang sebelum memutuskan untuk membeli. Cara cek kode produksi atas barang yang hendak dijual atau digunakan penting diketahui baik oleh produsen maupun konsumen. Apa tujuannya?

Dengan mengetahui cara cek kode produksi, Anda atapun pelanggan akan mengetahui usia produk tersebut. Kode produksi juga bisa dijadikan indikator keaslian suatu produk.

Pada kode produksi ini berisi informasi mengenai waktu pembuatan produk yang terdiri dari tanggal, bulan, dan tahun.

Setiap barang yang diproduksi wajib mencantumkan kode produksinya. Jadi, jika Anda ingin menjual barang, pastikan selalu memiliki kode produksi pada bagian kemasannya. Merangkum store.sirclo.com berikut ini penjelasan mengenai cara cek kode produksi yang sangat mudah dilakukan, baik oleh penjual maupun pelanggan.

1. Cek kode produksi pada kemasan produk

Cara cek kode produksi yang paling mudah untuk dilakukan, yakni dengan memeriksa bagian kemasan produk.

Biasanya, setiap kemasan produk akan memuat beberapa informasi penting. Mulai dari nama merek, nama produk, kegunaan, komposisi, hingga kode produksinya.

Penjual atau pelanggan dapat melakukan cara cek kode produksi yang biasanya terdapat pada bagian atas, samping, atau bawah kemasan.

2. Cek kode produksi di situs BPOM

Selain melakukan cara cek kode produksi pada bagian kemasan produk, penting juga bagi Anda untuk memeriksa keamanan dan keaslian produk pada website resmi BPOM.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI memiliki wewenang untuk mengawasi peredaran makanan serta obat-obatan di Tanah Air.

Jika sebuah produk telah dinyatakan lulus uji BPOM, maka keamanan produk tersebut telah terjamin, sehingga layak edar dan dapat dikonsumsi.

Nah, untuk mengetahui informasi produk tertentu melalui website resmi BPOM, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Buka laman https://cekbpom.pom.go.id/.
  • Pada kolom “Cari Berdasarkan” dengan pilihan “Nomor Registrasi”, masukan nomor registrasi yang tertera di kemasan produk pada kolom “Kata Kunci”.
  • Klik “Cari” dan sistem akan menampilkan informasi terkait produk yang dicari.

3. Cek kode produksi melalui aplikasi BPOM

Selain melakukan pengecekan melalui website, Anda juga dapat memeriksa keamanan dan keaslian sebuah produk melalui aplikasi BPOM.

Cara yang satu ini dinilai lebih mudah dan praktis karena Anda hanya perlu mengaksesnya menggunakan ponsel.

Ini dia cara mengecek keamanan dan keaslian produk melalui aplikasi BPOM:

  • Unduh aplikasi Cek BPOM di ponsel.
  • Buka aplikasi dan masuk.
  • Pada halaman utama aplikasi, klik “Semua Produk” dan pengguna pun bisa memilih produk teregistrasi, produk dibatalkan, atau public warning.
  • Klik “Nomor Registrasi”, lalu masukan nomor registrasi.
  • Sistem akan menampilkan informasi produk yang diinginkan.

Fungsi kode produksi

Perlu Anda ketahui bahwa kode produksi yang dicantumkan dalam sebuah barang memiliki berbagai fungsi, yaitu:

1. Mengetahui Usia Produk

Setelah mengetahui cara cek kode produksi yang ada di setiap kemasan produk, Anda juga perlu tahu fungsi kode tersebut. Salah satu kegunaan kode produksi yang dicantumkan pada bagian kemasan, yaitu untuk membantu penjual dan pelanggan dalam mengetahui usia produk.

Biasanya, kode produksi ditampilkan dalam bentuk satuan waktu. Mulai dari tanggal, bulan, dan tahun. Dengan begitu, pelanggan yang akan mengonsumsinya bisa lebih hati-hati karena mereka mengetahui kapan waktu produk tersebut dibuat produsen.

2. Memastikan Keaslian Produk

Kode produksi termasuk dalam informasi yang wajib dicantumkan pada setiap kemasan produk. Oleh sebab itu, kode produksi bisa juga berguna untuk membantu penjual atau pelanggan dalam memeriksa keaslian produk.

Suatu produk yang telah teregistrasi BPOM pasti akan memiliki kode produksi di bagian kemasannya. Jika tidak, mungkin Anda perlu mencurigainya dan bersikap lebih waspada agar tak salah guna.

3. Menjamin Keamanan Produk

Dengan adanya kode produksi yang bisa membantu penjual atau pelanggan untuk mengetahui usia dari suatu produk, hal ini secara tidak langsung dapat menjamin keamanannya.

Pasalnya, kode produksi bisa membuat penggunanya lebih berhati-hati saat mengonsumsinya. Kode produksi yang jelas akan membuat pelanggan lebih cermat. Ketika kode produksi dan waktu konsumsinya sudah terlewat, pelanggan pun tidak akan menggunakannya karena memiliki potensi berbahaya.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Adanya kode produksi yang dicantumkan oleh produsen pada setiap kemasan juga membantu pelanggan lebih percaya terhadap suatu merek. Pelanggan yang cerdas pasti akan menilai bahwa produk yang memiliki kode produksi merupakan barang yang aman untuk dikonsumsi.

Kode produksi juga dapat menyiratkan bahwa sebuah merek tunduk terhadap prosedur atau hukum yang berlaku. Ketika sebuah produk terbukti aman, asli, dan berkualitas, pelanggan pun tidak akan ragu lagi untuk membeli serta mengonsumsinya.

Oleh sebab itu, Anda sebagai penjual perlu memperhatikan setiap produk yang dijual. Pastikan masing-masing barang memiliki kode produksi.

Informasi label produk yang harus ada di kemasan

Selain kode produksi agar Anda bisa cek kode produksi, setiap produk yang dijual juga sebaiknya memuat beberapa informasi berikut:

  • Nama Produk dan Merek

Kemasan produk biasanya akan mencantumkan nama produk dan nama merek dagangnya. Bisa juga dilengkapi dengan logo merek tersebut.

Informasi yang satu ini juga termasuk dalam identitas sebuah merek sehingga harus selalu ada pada setiap kemasan produk.

Nama produk dan nama merek merupakan hal pertama yang dilihat oleh pelanggan, sehingga Anda perlu memastikannya mudah dibaca sekaligus diingat.

  • Berat Bersih

Setiap kemasan produk yang dipakai atau dikonsumsi juga perlu untuk mencantumkan berat bersihnya.

Biasanya, berat bersih disebut juga dengan netto. Penggunaan satuan berat bersih ini tergantung pada bentuk isiannya. Misalnya, gram, kilogram, mililiter, liter, dan lainnya.

Berat bersih yang dicantumkan harus sesuai dengan isi yang ada di dalam kemasannya. Jika tidak, bisa disebut sebagai penipuan terhadap pelanggan.

  • Komposisi

Komposisi memuat informasi mengenai bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan suatu produk.

Setiap produk harus mencantumkan komposisi pada bagian kemasannya sehingga pelanggan mengetahui bahan apa yang dipakai untuk membuat produk tersebut.

Selain bahan baku, komposisi juga akan memuat jumlah takaran dari masing-masing bahan pembuatan produk. Komposisi sangat penting untuk meyakinkan pelanggan bahwa produknya aman digunakan. Dengan komposisi, pelanggan juga bisa lebih teliti karena mereka bisa mengurungkan niat pembelian jika ada bahan baku yang tak diinginkan.

  • Informasi Produsen atau Importir

Informasi lainnya yang perlu disertakan pada kemasan produk adalah keterangan produsen atau importir barang tersebut.

Biasanya, informasi produsen atau pengimpor ini ditulis dalam bentuk nama, alamat, hingga informasi kontaknya.

  • Kode Produksi

Kode produksi adalah informasi yang berupa waktu pembuatan suatu produk. Biasanya, ditulis dengan menyebutkan tanggal, bulan, dan tahun produksi.

  • Legalitas

Legalitas merupakan bentuk perizinan sah secara hukum yang menyatakan bahwa sebuah produk telah layak edar.

Adanya legalitas dapat membangun kepercayaan pelanggan sehingga mereka lebih yakin dalam melakukan pembelian produk.

  • Saran Penggunaan dan Penyimpanan

Pada setiap kemasan produk juga akan disertai dengan saran penggunaan dan penyimpanan. Dengan begitu, pelanggan bisa menggunakan produknya secara tepat.

Demikian cara cek kode produksi yang bisa Anda lakukan untuk memastikan keamanan produk. Semoga bermanfaat untuk Anda yang ingin melakukan cek kode produksi pada suatu barang.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Peringatan Bank Dunia: Harga Minyak Global Bakal Naik ke US$100
Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya