East Ventures Lipatgandakan Investasi di Startup Rantai Pasok Praktis

Pendanaan seri A sebesar US$20 juta.

East Ventures Lipatgandakan Investasi di Startup Rantai Pasok Praktis
Tim Praktis/Dok. East Ventures
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Praktis, end-to-end supply chain enabler, telah mengumpulkan US$20 juta atau setara Rp293 miliar pada putaran pendanaan seri A yang dipimpin oleh East Ventures (Growth fund), dengan partisipasi dari Triputra Group dan SMDV. 

Investasi tersebut akan dialokasikan untuk mempercepat peningkatan teknologi bagi para brand sekaligus para pemasok untuk memiliki proses bisnis yang lebih mudah, membangun tim, dan meningkatkan ekosistem rantai pasok secara end-to-end.

Co-Founder dan Chief Executive Officer Praktis, Adrian Gilrandy, mengatakan lebih dari US$30 miliar pasar fesyen dan kecantikan di Indonesia diisi oleh pemain kecil dan menengah. Melalui agregasi, peningkatan proses, dan implementasi teknologi, pihaknya dapat membantu para pemain tersebut untuk dapat memiliki proses rantai pasok yang lebih efisien, sehingga mereka dapat fokus meningkatkan dan mengembangkan bisnis mereka.

"Ini menjadi tujuan kami sejak hari pertama dan tercermin dari pertumbuhan kami yang luar biasa dan kesuksesan dalam menjaga profit yang telah kami capai sejauh ini,” kata Adrian, dalam keterangan pers dikutip Senin (8/5).

Dana segar ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan tim termasuk menambah SDM, serta meningkatkan kapabilitas teknologi layanan solusi rantai pasok direct to consumer (D2C) yang Praktis tawarkan.

Dalam putaran pendanaan kali ini, Praktis menunjuk mantan eksekutif Jaya Express, Leonard Pontoh sebagai Chief Financial Officer (CFO). Leonard memiliki pengalaman karier di tiga perusahaan e-commerce meliputi Lazada, Shopee, dan Zalora.

Rekam jejak Praktis

Praktis semula didirikan menggunakan nama PTS.sc, sebelumnya menerima pendanaan Pra-Seri A dari East Ventures dan Triputra Group, dengan nilai investasi yang tidak disebutkan pada Desember 2021. Dana itu digunakan untuk mengeksplorasi bisnis Praktis lewat penambahan variasi penawaran produk.

Layanan Praktis mencakup pembelian bahan baku, produksi, fulfillment, dan logistik dengan peningkatan teknologi untuk menyediakan proses operasi yang mudah, efisien, dan dapat diandalkan baik  D2C brands dan pemasok. Hal ini memungkinkan brand untuk fokus pada kompetensi utama mereka dan membiarkan Praktis menangani sisa operasi bisnis mereka melalui platform berbasis data dan teknologi yang andal untuk kelancaran proses rantai pasok.

Praktis mengeklaim mengalami pertumbuhan yang signifikan, secara year-on-year dari 2020 hingga 2021 dengan pertumbuhan sebesar dua belas kali lipat, dan year-on-year dari 2021 ke 2022 dengan pertumbuhan sebesar empat kali lipat.

Adrian mengatakan, semua upaya inisiatif dieksekusi dengan baik karena kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar dan kemampuan dalam menyelesaikan pain point yang sebenarnya. Pandemi Covid-19 turut membantu perusahaan ini untuk mempercepat tingkat penyerapan produk ke pasar.

“Kami senang melipatgandakan investasi kami di Praktis karena usaha mereka dalam memberdayakan brand D2C di Indonesia dan pencapaian profitabilitas yang jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan. Kami yakin pada kemampuan Praktis untuk merevolusi solusi di industri rantai pasok di Indonesia, sejalan dengan usahanya dalam membantu para bisnis untuk berkembang dan menghadirkan dampak positif bagi masyarakat,” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M