Lirik Sektor Hiburan, Mustika Ratu (MRAT) Dirikan Perusahaan Baru

PT Mustika Ratu Entertainment fokus pada konten kreatif.

Lirik Sektor Hiburan, Mustika Ratu (MRAT) Dirikan Perusahaan Baru
Graha Mustika Ratu terletak di Jalan Gatot Subroto/Dok. Mustika Ratu
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), perusahaan kosmetik yang beroperasi secara komersial sejak 1978 ini, mulai melebarkan sayap bisnis ke sektor hiburan. Perseroan resmi mendirikan anak usaha baru bernama PT Mustika Ratu Entertainment (MRE). 

Jodi Andrea Suryokusumo, Direktur MRAT, menyampaikan PT Mustika Ratu Entertainment (MRE) telah mendapat legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM pada Jumat, 5 November 2021.

MRE didirikan untuk meningkatkan dan memperluas usaha MRAT

Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa MRE didirikan dengan modal dasar Rp204 juta, serta modal ditempatkan dan disetor penuh Rp51 juta. 

"Masing-masing saham bernilai Rp10.000 dari masing-masing dengan bagian kepemilikan Perusahaan Rp50.490.000 atau 99 persen dan dimiliki oleh individu sejumlah Rp510.000 atau 1 persen, kata Suryokusumo.

Dia menambahkan, MRE didirikan untuk meningkatkan dan memperluas usaha MRAT. Di samping itu, MRE fokus untuk menyiapkan Professional Talent Management bagi para Puteri Indonesia, juga sebagai Production House yang akan menciptakan konten untuk perkembangan digital.

Dalam pantauan Fortune Indonesia, Kanal YouTube Mustika Ratu Entertainment mulai memproduksi konten sejak Oktober 2021. Di antaranya memproduksi tayangan sport webinar dengan menghadirkan para instruktur workout yang sudah populer. 

Termasuk menghadirkan host/pembawa acara dari Puteri-puteri Indonesia tahun 2020, yaitu Euodia Octavia (Puteri Indonesia Sulbar 2020) dan Desiree M. Roring (Puteri Indonesia Intelegensia 2020).

Bidik segmen milenial

Sebelumnya, Presiden Direktur Mustika Ratu Bingar Egidius Situmorang, dalam Investor Daily Summit 2021, Kamis (15/7) mengatakan (MRAT) akan fokus pada pengembangan ekosistem obat herbal pada tahun ini. Ekspansi tersebut seiring tingginya pasar obat herbal akibat meningkatnya awareness dalam menjaga kesehatan di masa pandemi.

Mengacu pada data Euromonitor di tahun 2020, forecast penjualan herbal nasional pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp23 triliun, dengan estimasi kadar 11 persen. Sementara itu, kata Bingar, sales produk herbal nasional saat ini baru mencapai Rp13,8 triliun. Peluang inilah yang coba ditangkap oleh Mustika Ratu.

Oleh sebab itu, perseroan akan mengembangkan ekosistem menyeluruh pada produk herbal yang diberi nama dengan Jamunomics. Sebuah konsep pengembangan jamu modern secara end to end atau hulu ke hilir yang dapat memberikan manfaat dari seluruh aspek.

Lebih lanjut, Mustika Ratu telah menyiapkan langkah strategis dalam memperkenalkan jamu pada khalayak milenial dengan menggaet putri Indonesia dari berbagai provinsi yang diharapkan menjadi role model para anak muda. Program sosialisasi ini dilakukan di bawah naungan Mustika Ratu Entertainment dengan menggunakan konten kreatif.

Tidak berdampak pada operasional perseroan

Terkait dengan pendirian perusahaan baru ini, pihak MRAT mengungkapkan tidak ada dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi perusahaan atau kelangsungan usaha perseroan.

MRAT juga menegaskan transaksi tersebut bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha dan juga bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dalam Peraturan OJK No.42/PUJK.04/2020 tanggal 1 Juli 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan. 

Dalam rangkuman Fortune Indonesia, MRAT memiliki 4 entitas usaha yang dimiliki secara langsung per 30 Juni 2021. Sebanyak 2 entitas, yaitu PT Mustika Ratubuana International dan Mustika Ratu (M) Sdn. Bhd., masih beroperasi secara aktif. Sementara 2 entitas lainnya, yaitu PT Paras Cantik Kenanga dan PT Mustika International Laboratories sudah tidak beroperasi secara aktif. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen