Peran "Omnichannel" Imbangi Perilaku Belanja Masyarakat di Era Digital

Omnichannel yang efektif mampu memahami perilaku konsumen.

Peran "Omnichannel" Imbangi Perilaku Belanja Masyarakat di Era Digital
Shutterstock/MK studio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Riset bertajuk "Winning Omnichannel Asia: The Future of FMCG and Retail" dari Kantar Worldpanel mengatakan bahwa kapabilitas omnichannel penting bagi para brand produk FMCG (fast-moving consumer goods). Omnichannel bukan berarti kita harus menggunakan semua channel pemasaran. Namun, menggunakan channel yang relevan dengan consumer journey

Menurut Senior Marketing Manager Kantar Worldpanel Division, Corina Fajriyani, ini adalah upaya guna mengimbangi perilaku belanja masyarakat yang berpindah-pindah dari offline ke online, dan sebaliknya.

"Selain pasar tradisional, warung, dan mini market, kini pelanggan juga mengandalkan platform online untuk mencari, menemukan, dan membeli produk. Oleh karena itu, brand perlu meningkatkan kehadirannya di kanal digital, baik untuk pemasaran maupun penjualan," kata Corina melalui keterangan pers, Selasa (26/10).

Perusahaan harus adaptif

Media Manager Nestlé Jeni Sulianti menambahkan, kebiasaan belanja kebutuhan sehari-hari secara daring baru meningkat selama pandemi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk adaptif merambah ke platform digital, baik untuk promosi maupun berjualan.

"Kami menyadari bahwa untuk bisa terus dicari dan ditemukan oleh pelanggan, brand kami pun perlu memperkuat kehadiran secara digital, dan memberikan konten yang relevan sekaligus bermanfaat bagi pelanggan," kata Jeni.

Strategi marketing lewat TikTok

Cara masyarakat mengonsumsi dan berbelanja produk sehari-hari ini juga terlihat di platform TikTok. Konten-konten otentik terkait produk FMCG, seperti produk kecantikan dan skincare, life hack untuk kebutuhan rumah tangga, eksperimen masak di rumah, hingga berburu produk viral di minimarket, semakin meramaikan platform ini berkat kreativitas para kreator.

Berdasarkan Data Internal TikTok periode Juli 2020–Juli 2021, views untuk konten seputar kecantikan dan perawatan diri meningkat 4 kali lipat sepanjang tahun 2020–2021. Sementara itu, views untuk konten makanan dan minuman juga meningkat 5 kali lipat di periode yang sama.

Dari hasil survei "TikTok Insight for FMCG" terhadap ratusan pengguna di Indonesia sepanjang tahun, ketertarikan mereka terhadap produk FMCG juga sangat besar, dengan 45 persen pengguna tertarik pada produk kecantikan dan kosmetik, sementara 71 persen pengguna suka melihat produk makanan dan minuman.Konten FMCG yang ditonton bukan hanya sebagai sumber inspirasi, tapi juga mengarahkan ke pembelian.

Sebanyak 92 persen responden melakukan pembelian secara online dalam satu bulan terakhir, yang memperlihatkan bahwa pengguna TikTok sudah terbiasa dengan berbelanja langsung secara online setelah mereka menemukan produk yang dicari.

"Konsep Shoppertainment di dalam TikTok memberikan kesempatan bagi para brand untuk dapat menyajikan konten yang menghibur, inspiratif, dan mendorong perilaku belanja," kata Head of Business Marketing TikTok Indonesia, Sitaresti Astarini.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M