Perusahaan Ramai ke Metaverse, Budaya Kerja di Kantor Akan Hilang?

Bill Gates ramal kantor di jagat metaverse mulai berkembang.

Perusahaan Ramai ke Metaverse, Budaya Kerja di Kantor Akan Hilang?
Ilustrasi kesepakatan bisnis di metaverse. Shutterstock/Athitat Shinagowin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Metaverse sedang menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi. Banyak perusahaan teknologi yang menjadikan metaverse menjadi visi dan misinya di masa depan. 

Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, meramalkan akan kian masifnya perkembangan metaverse pada 2022.

"Kehidupan manusia akan makin banyak bergantung di dunia digital," katanya.

Menurutnya, metaverse akan mengubah kebiasaan di dunia kerja saat ini dan membuat kerja jauh lebih fleksibel serta murah.Penyebabnya adalah karyawan tidak lagi perlu datang ke kantor.

"Di masa depan, perusahaan akan lebih fleksibel pada karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh. Tidak ada lagi bekerja dari kantor," kata Gates dalam blog pribadinya, gatesnotes.com.

Gates melihat para pengguna bisa melakukan banyak hal di dunia Metaverse dari bekerja hingga bersosialisasi. Aktivitas di metaverse akan dilakukan secara 3D dengan menggunakan avatar digital. Untuk melakukan aktivitas 3D di metaverse, Bill Gates mengatakan bahwa pengguna memerlukan headset dan kacamata virtual reality (VR).

Banyak bisnis semakin tertarik untuk terjun ke jagat metaverse. Pada bulan Maret saja, berbagai perusahaan telah meluncurkan atau mengungkapkan rencana untuk membangun kantor metaverse yang akan digunakan untuk pertemuan online dengan klien internasional, pusat inovasi internal, dan meningkatkan komunikasi sosial dengan pengguna. Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (10/3), berikut ini perusahaan yang memasuki metaverse dan mengembangkan bisnisnya.

Atom mendirikan kantor metaverse

Atom, sebuah perusahaan event organizer yang berbasis di Mumbai, baru-baru ini mendirikan kantor di metaverse. Perusahaan tersebut membeli ruang digital di Decentraland, dan berencana menggunakan kantor virtual sebagai cara baru untuk menjangkau klien internasionalnya. Perusahaan juga berencana untuk menggunakannya untuk acara metaverse di masa depan.

Yash Kulshreshtha, kepala kreatif Atom, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa langkah itu bertujuan untuk memperluas operasi global perusahaan dan melayani generasi muda. 

KuCoin meluncurkan KuCoin Meta Office

Platform transaksi kripto KuCoin, telah meluncurkan kantor berbasis Bloktopia Digital Space. Dalam siaran pers, platform perdagangan mengungkapkan kantor Meta KuCoin-nya. Kantor ini bertujuan untuk memberikan pengalaman metaverse yang mendalam kepada pengunjungnya serta akses terhadap komunikasi sosial interaktif.

CEO KuCoin, Johnny Lyu, mengatakan bahwa tonggak ini membantu membawa adopsi ke metaverse dan blockchain.

“KuCoin sedang mengeksplorasi skenario aplikasi teknologi metaverse dan blockchain,” kata Lyu.

Bjarke Ingels mendesain kantor virtual pertama

Firma arsitektur terkemuka Bjarke Ingels Group bekerja sama dengan agensi kreatif Vice Media Virtue Futures untuk merancang kantor metaverse baru yang berlokasi di Decentraland. Dijuluki sebagai “kantor Viceverse,” ruang digital akan menjadi hub bagi karyawan Vice Media Group.

Dalam sebuah wawancara, eksekutif Virtue Futures Morten Grubak menggambarkan kantor itu sebagai "taman bermain eksperimental." Menurut Grubak, kantor tersebut memungkinkan timnya untuk bereksperimen dengan token yang tidak dapat dipertukarkan, organisasi otonom yang terdesentralisasi, dan Web3.

SCB 10x akan meluncurkan kantor di The Sandbox

SCB 10x, cabang ventura dari Siam Commercial Bank, menyingkap rencananya untuk meluncurkan kantor virtual yang berbasis di The Sandbox. Kantor tersebut akan diluncurkan tahun ini dan akan digunakan untuk terhubung dengan komunitas pembangun global.

Bagaimana di Indonesia? Pemerintah pun menyiapkan ekosistem kantor virtual di ibu kota negara (IKN) baru.

"Di IKN, bisa berkantor di mana saja. Environment working dibuat dan diciptakan," kata Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara Peluncuran Survei Literasi Digital 2021, Kamis (20/1).

Sistem kerja seperti itu dibuat seiring metaverse yang tengah berkembang. Menurutnya, pertemuan atau rapat bisa dilakukan menggunakan avatar di dunia virtual.

"Bisa diprogram dengan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) pada beberapa pertemuan," kata Semuel.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas menyatakan tengah menyiapkan rancangan ibu kota baru versi metaverse. Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan konseptualisasi rancangan ibu kota baru akan mengadopsi perkembangan teknologi terkini.

"Kami mempersiapkan ibu kota negara dalam bentuk metaverse. Mudah-mudahan dalam empat bulan kami bisa menunjukkan," kata Suharso dalam rapat dengan DPR pada Januari lalu.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi