Temasek dan Softbank Suntik Pendanaan eFishery Rp1,28 Triliun

eFishery bakal rekrut 1.000 karyawan.

Temasek dan Softbank Suntik Pendanaan eFishery Rp1,28 Triliun
Salah satu produk eFishery/Dok. efishery.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE Startup agritech Indonesia, eFishery mengumumkan pendanaan seri C senilai US$90 juta atau kisaran Rp1,28 triliun, yang merupakan pendanaan terbesar di dunia yang diperoleh perusahaan rintisan bidang teknologi akuakultur.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India. Adapun partisipasi dari investor lainnya, yaitu the Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.

Rencana memperkuat platform

Co-founder dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan platform dan layanan serta memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya koperasi digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. 

“Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan, ekspansi regional, dan mencapai target kami untuk menjadi perusahaan teknologi akuakultur. Kami sangat senang dapat bermitra dengan Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, yang kami yakini dapat menambah nilai signifikan pada platform kami," ujar Gibran di Jakarta, Rabu (12/1).

Dia menambahkan, akan fokus menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya. Melalui pengenalan teknologi yang baru, pihaknya akan merampingkan usaha budidaya ikan dan udang, serta menjadikan industri ini lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. 

“Sebagai contoh, teknologi kami di hilir, eFeeder, mampu mempercepat siklus panen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26 persen. Kami juga menghubungkan pembudidaya langsung dengan pembeli melalui teknologi kami di hilir, eFresh, sehingga meningkatkan daya jual mereka. Hasilnya, solusi kami mampu menurunkan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan pembudidaya hingga 45 persen,” ujarnya. 

Agresif mengembangkan tim

Selain memperkuat platform, pendanaan ini juga akan digunakan untuk merekrut tim secara agresif, khususnya talenta di bidang engineering dan pengembangan produk. 

"Kami menargetkan untuk merekrut 1.000 karyawan baru tahun ini, tidak hanya untuk menciptakan dampak di industri akuakultur Indonesia, tapi untuk skala yang lebih besar, untuk menaklukkan pasokan akuakultur global,” kata Gibran.

Investment Director dari SoftBank Investment Advisers Anna Lo mengatakan, diharapkan pendanaan ini memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya koperasi digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. eFishery juga bertujuan untuk berekspansi secara regional dengan menargetkan 10 negara teratas dalam produksi akuakultur, seperti India dan Cina.

“Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia dan sektor akuakulturnya memegang peranan penting dalam memproduksi pangan bagi populasi dunia yang terus meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (13/1).

eFishery mempelopori adopsi teknologi bagi pembudidaya ikan dan udang lokal dengan platform end-to-end yang lengkap, yang mendukung mereka untuk meningkatkan produktivitas di seluruh rantai pasok, mulai dari teknologi, pasokan pakan, produksi budidaya, hingga penjualan produk segar hasil panen. 

“Kami senang dapat bermitra dengan eFishery dan mendukung mereka untuk menyediakan produk pangan hasil perikanan yang andal dan berkelanjutan ke Indonesia dan wilayah lainnya,” ucapnya.

eFishery mengembangkan berbagai layanan

Sejak didirikan 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 30 ribu pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia. Di puncak pandemi, eFishery meningkatkan jaringannya sepuluh kali lipat sejak Desember 2020, dan memperkuat adopsi layanan penjualan pakan serta ikan hasil budidaya.

“Dengan pasar sebesar 20 miliar dolar AS serta rantai pasok yang kompleks dan terfragmentasi, akuakultur menjadi salah satu peluang terbesar dan paling menarik di Indonesia. Hal itu yang menjadikan kerjasama dengan eFishery, sebagai pemimpin pasar sektor ini, menjadi menarik,” ungkap VP Sequoia India Aakash Kapoor.

Adapun rangkaian inovasi yang eFishery ciptakan di antaranya eFarm dan eFisheryKu. eFarm merupakan platform online yang menyediakan informasi lengkap dan mudah dipahami mengenai operasional tambak udang pembudidaya, sedangkan eFisheryKu merupakan platform terintegrasi di mana pembudidaya ikan dapat membeli berbagai keperluan budidaya, seperti pakan ikan, dengan harga yang kompetitif.

Pembudidaya juga dapat mengajukan permodalan melalui eFund, yang menghubungkan pembudidaya ikan secara langsung dengan institusi keuangan. Komponen utama dari eFund adalah Kabayan (Kasih, Bayar Nanti), sebuah layanan yang memberikan pembudidaya ikan modal produktif yang dapat digunakan untuk membeli sarana produksi budidaya dengan sistem pembayaran tempo. Keseluruhan proses dilakukan secara praktis melalui aplikasi eFisheryKu.

Co-founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan saat ini, lebih dari tujuh ribu pembudidaya telah didukung oleh layanan ini, dengan total pinjaman yang disetujui melebihi Rp400 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity