Adi Sarana Armada Target Operasikan 30.000 Kendaraan Sewa di 2023

ASSA kebanjiran order sewa dari korporat dan pemerintah.

Adi Sarana Armada Target Operasikan 30.000 Kendaraan Sewa di 2023
Dok. Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat kenaikan permintaan rental kendaraan oleh perusahaan swasta dan lembaga pemerintah. Hal ini terjadi seiring kembali bergulirnya kegiatan ekonomi sejak pemerintah mengumumkan dilepasnya Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akhir 2022.

Unit usaha perseroan, ASSA Rental disebut kebanjiran order dari berbagai perusahaan swastama maupun lembaga pemerintah. Perusahaan ini pun memperoleh keuntungan yang signifikan dari permintaan rental kendaraan yang meningkat pesat dalam tiga bulan terakhir.

ASSA Rental yang bergerak di bisnis rental korporat ini menargetkan mmegoperasikan armada rental sekitar 30.000 unit sampai dengan akhir tahun 2023 ini. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 27.000 ribu unit kendaraan. 

"Kami senang melihat permintaan rental kendaraan terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia semakin pulih dan berkembang setelah masa- masa sulit selama pandemi Covid-19," kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto dalam keterangannya, Kamis (9/3). 

Rencana Ekspansi

Seiring banyaknya  permintaan sewa kendaraan perusahaan dan lembaga pemerintah perusahaan menyatakan bakal melanjutkan ekspansi dan memperluas jaringan layanan di seluruh Indonesia. ASSA berniat menambah investasi untuk meningkatkan ekspansi dalam mengembangkan cabang-cabang di luar kota seperti Lampung, Manado, dan Surabaya.

Sementara itu di bisnis logistik, ASSA terus mengembangkan dan menambahkan layanan-layanan logistik yang beragam untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen melalui inisiatif seperti cargo share, payment on delivery, cold chain delivery, insurance, drop-off point, serta masih mengembangkan beberapa inisiatif lainnya.

Perseroan menargetkan dapat mengintegrasikan bisnis logistik ASSA dari first, mid, hingga last mile. Secara khusus, Perseroan sedang menyiapkan Cargo Share sebagai midmile untuk mendukung perekonomian yang sedang kembali bertumbuh.

Prodjo mengungkapkan, ASSA akan terus menggarap potensi pasar logistik pada para penjual UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) dengan berbagai inisiatif. Melihat potensi yang besar dari kegiatan bisnis UMKM, ASSA melalui anak usaha PT Tri Adi Bersama (Anteraja) mengembangkan pasar non-platform di Business to Business (B2B). Kembali normalnya roda perekonomian pasca pandemi dipercaya akan dapat membantu meningkatkan pendapatan ASSA dari segmen ini.

Di bidang usaha lelang serta penjualan mobil baru dan bekas, ASSA melalui anak perusahaan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) akan berekpansi melalui pembukaan showroom baru.

Setelah membuka showroom di Bekasi bulan lalu, Maret ini ASLC akan kembali membuka kantor showroom baru di Serpong, Banten, yang mampu menampung lebih dari 50 mobil untuk menjadi flagship store.

Pada 2022, ASLC melalui Caroline.id berhasil menjual 2.481 unit mobil, jauh melampaui target penjualan tahun 2022 yaitu sebanyak 2.000 unit.  Perseroan menargetkan penjualan mobil bekas tahun 2023 melalui Caroline.id bisa mencapai sekitar 3.000-4.000 unit.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya