Cara Menghitung Harga Jual Agar Bisnis Tetap Untung

Ada beberapa faktor dalam menentukan harga jual produk,

Cara Menghitung Harga Jual Agar Bisnis Tetap Untung
ilustrasi uang(unsplash.com/Alexander Mils)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Setiap pebisnis harus mengetahui cara menghitung harga jual suatu barang atau jasa yang akan dipasarkan. Ada beberapa faktor yang mampu menentukan harga jual produk, seperti biaya tetap dan biaya variabel.

Dilansir dari laman Accurate, harga jual adalah suatu harga yang dibebankan pada para konsumen dan nilainya diperoleh dengan menjumlahkan biaya produksi, biaya non-produksi dan juga keuntungan yang ingin diperoleh oleh pemilik bisnis.

Untuk itu, jangan sampai Anda salah menetapkan harga jual produk yang pada akhirnya bisa menimbulkan kerugian. Berikut beberapa cara mudah menghitung harga jual yang bisa membuat Anda untung. 

1. Cost plus pricing

Ilustrasi Forecasting. Shutterstock/one photo.

Ada beberapa cara menghitung harga jual, salah satunya dengan metode penghitungan cost plus pricing. 

Penghitungan ini menyertakan biaya tersebut akan ditambahkan dengan keuntungan yang ingin Anda dapat. secara umum, keuntungan ini dijumlahkan dalam bentuk persentase.

Adapun modal yang dijumlahkan tidak hanya terkait  biaya pembelian bahan baku saja, namun juga terdapat biaya operasional seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, internet, dan sebagainya,  Berikut ini adalah rumus menghitung cost plus pricing:

Harga jual = modal + persentase laba

Contohnya: 

 Anda memiliki bisnis donat dan memperoleh orderan sebanyak 10 pax. Namun, untuk memproduksi donat tersebut, Anda memerlukan modal Rp500 ribu rupiah untuk membeli bahan baku premium.

Selain itu, Anda juga memerlukan biaya kemasan sekitar Rp10 ribu dan biaya karyawan Rp150 ribu.

Keuntungan yang ingin Anda dapatkan dari penjualan donat ini sekitar 30 persen. Maka, cara menghitung harga jualnya adalah dengan menambahkan modal dan laba yang ingin Anda peroleh, yakni:

Harga jual = modal + persentase laba

Harga jual = (Rp500.000 + Rp10.000 + Rp150.000) + (30 persen x modal)

Harga jual = (Rp660.000) + (30% x Rp660.000)

Harga jual = Rp660.000 + Rp198.000

Harga jual = Rp858.000 : 10 box

Dengan begitu, bisa kita ketahui untuk harga jual per satu box donat adalah Rp85.800

2. Mark up pricing

Cara menghitung harga jual ini hampir sama dengan sebelumnya, yang mana penghitungannya dilakukan dengan menentukan harga jual dengan mark up harga.

Namun, cara ini cenderung lebih mudah dan sederhana. Berikut rumus perhitungan mark up pricing:

Harga jual = modal + mark up

Misalnya, Bu Ida menjual 100 pcs blouse wanita dengan modal Rp6 juta dan ingin mendapat laba dari 100 pcs blouse sebanyak Rp700 ribu. Maka, cara menghutung harga jualnya adalah: 

Harga jual = modal + mark up

Harga jual = Rp6.000.000 + Rp700.000

Harga jual = Rp6.700.000 (untuk 100 pcs blouse wanita)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Bu Ida bisa menjual blousenya di pasar seharga Rp67.000.

3. Break Even Pricing

Cara perhitungan break even pricing ini ditentukan dari biaya produksi dan permintaan pasar. Bila penjualan produk Anda ternyata masih berada di batas bawah break even, maka artinya bisnis Anda mengalami kerugian.

Sebaliknya, Anda akan mendapatkan keuntungan atau laba hanya jika penjualan Anda lebih tinggi dari titik break event saat ini.

Namun, ada beberapa syarat yang dibutuhkan oleh para pebisnis untuk menghitung harga jual dengan menggunakan metode ini, yaitu semua modal usaha yang dikategorikan dalam biaya variabel dan juga biaya tetap, semua produk yang dibuat harus bisa dipastikan terjual habis, dan modal variabel per satuan produk mempunyai harga atau nilai yang serupa.

4. Keystone Pricing

Cara menghitung harga jual dengan metode ini dilakukan dengan menetapkan dua kali lipat harga jual dari seluruh modal yang dikeluarkan dari harga grosir atau biaya perolehan produk. Di Indonesia metode ini sering ditemui dalam bisnis konsinyasi dimana mana barang yang dijual disimpan di departement store. 

Namun, penetapan harga jual ini tak hanya dipertimbangkan untuk mendapatkan keuntungan saja, tetapi ada faktor seperti barang yang tidak laku akan diretur, lalu menghasilkan stok barang berlebihan atau bahkan tidak bisa dijual. Risiko ini menjadi lebih tinggi jika barang yang dijual memiliki tren yang cepat berubah seperti fashion. 

5. Manufacturer Suggested Retail Price

Cara menghitung harga jual manufacturer suggested retail price diartikan harga jual produk yang sudah ditentukan dengan berdasarkan harga pabrik.  Dengan cara ini, Anda tidak perlu lagi pusing-pusing menghitung harga jual.

Metode ini biasanya dilakukan oleh industri manufaktur yang membuat kendaraan bermotor, produk elektronik, dan produk lainnya.

Meski biasanya harga jual dari pabrik sudah ditetapkan secara sah oleh pabrik, di tangan pedagang retail harga produk tersebut bisa saja berubah. Pasalnya, Anda masih harus menghitung biaya perolehan barang tersebut.

Oleh karena itu metode perhitungan yang akan membantu adalah menggunakan metode harga margin, sehingga Anda tahu keuntungan Anda, dan dengan menjual dengan harga standar Anda sudah tahu tentang berapa harga barang yang dijual oleh pesaing. 

6. Value Based Pricing

Berbeda dengan  metode sebelumnya, value based pricing ini memungkinkan konsumen menentukan harga jual. 

Umumnya, cara ini cukup sulit untuk diterapkan. Karena tidak ada indikator tertentu dalam menentukan harga jual. Agar bisa memperoleh harga jual yang tepat, maka seorang pebisnis harus melakukan survei ke beberapa responden agar bisa memperoleh harga rata-rata produknya.

Umumnya, cara ini digunakan agar bisa menentukan harga jual suatu barang ataupun koleksi antik, seperti halnya kendaraan ataupun karya seni.

7. Harga Pasar

Cara menentukan harga jual yang terakhir adalah dengan berdasarkan harga pasar. Dengan cara ini, Anda bisa menggunakan biaya modal Anda sebagai patokan. 

Dengan mengetahui harga pasar, Anda bisa menentukan besar modal yang harus keluarkan dan menaksir keuntungan yang bisa Anda dapatkan.

Contohnya, ketika Anda ingin membuka sebuah restoran bakmi, harga standar untuk satu bakmi ayam di lokasi tersebut sekitar Rp35 ribu. Maka, sebaiknya mempunyai harga jual per porsi bakmi ayam di harga serupa atau dengan selisih yang lebih sedikit, bisa lebih rendah atau lebih mahal.

Dengan menggunakan harga jual di pasaran tersebut, Anda bisa memperhitungkan modal yang Anda perlu siapkan.

Dengan 7 cara menghitung harga jual tadi semoga membantu Anda menetapkan harga jual produk dan membantu bisnis Anda berkembang di masa mendatang. 

Related Topics

Harga JualBisnis

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen