Google PHK Ratusan Karyawan, Gara-gara AI?

Karyawan dalam tim Google Assistant ikut terkena dampak.

Google PHK Ratusan Karyawan, Gara-gara AI?
Ilustrasi Google (Unsplash/@pawel_czerwinski)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan raksasa teknologi, Google melakukan pemutusan hubungan karyawan (PHK) terhadap karyawan, temasuk di antaranya karyawan yang bekerja pada unit Google Voice Assistant, Nest, Fixel, Fitbit dan sebagian besar tim augmented reality (AR) .

Dilansir dari Reuters, ratusan karyawan yang berperan dalam tim teknik pusat raksasa pencarian juga terkena dampaknya. Sebelumnya pendiri Fitbit, James Park dan Eric Friedman dikabarkan hengkang dari Google di tengah upaya perusahaan memangkas biaya.

Google membeli perusahaan pelacakan kesehatan dan kebugaran Fitbit senilai US$2,1 miliar pada 2021 tetapi terus meluncurkan versi baru Pixel Watch, produk yang bersaing dengan beberapa perangkat Fitbit serta Apple Watch.

“Sepanjang paruh kedua tahun 2023, sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, serta menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka. Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi semacam ini, yang mencakup beberapa peran penghapusan secara global," kata juru bicara Google kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.

Namun, juru bicara tersebut tidak merinci jumlah peran yang terkena dampak. Belum jelas berapa banyak orang yang menjadi bagian dari perangkat lunak Google Assistant dan tim lainnya.

Pengembangan AI

Reorganisasi tim tertentu terjadi pada saat perusahaan seperti Microsoft dan Google bertaruh pada peningkatan adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) generatif menyusul keberhasilan ChatGPT OpenAI.

Tahun lalu, Google mengumumkan rencana untuk menambahkan kemampuan AI generatif ke asisten virtualnya. Teknoogi  AI akan memungkinkan asisten melakukan hal-hal seperti membantu orang merencanakan perjalanan atau menerima email dan dengan mengajukan pertanyaan lanjutan.

Google diketahui telah meluncurkan model kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terbaru bernama Gemini. Model AI baru terdiri dari tiga versi: Pro, Ultra, dan Nano, dengan versi Pro telah dapat diakses dan varian Ultra dijadwalkan untuk dirilis pada awal tahun ini.

“Kami terus berinvestasi pada alat, model fondasi, dan infrastruktur terbaik serta menghadirkannya pada produk kami dan produk lainnya,” kata CEO Google, Sundar Pichai, dikutip dari Fortune India, Desember lalu. 

Saat ini Google telah mengintegrasikan Gemini Pro ke dalam Chatbot Bard, pesaing langsung dari ChatGPT rilisan OpenAI. Meskipun interaksi berbasis teks dengan Bard yang didukung Gemini dimungkinkan, Google telah menjanjikan dukungan mendatang untuk modalitas lain. Pembaruan ini dapat diakses di 170 negara, namun untuk layanan ini masih terbatas pada bahasa Inggris saja.

Pada Januari 2023, perusahaan induk Google, Alphabet Inc. juga mengumumkan rencana pemangkasan 12.000 pekerjaan, setara dengan 6 persen dari tenaga kerja globalnya. Hingga September 2023, Alphabet memiliki 182.381 karyawan secara global.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI