4 Lessor Besar Setujui Restrukturisasi Utang Garuda Indonesia

Sisa 35 lessor yang masih dinegosiasi terkait utang GIAA.

4 Lessor Besar Setujui Restrukturisasi Utang Garuda Indonesia
Shutterstock_eXpose
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Garuda Indonesia sudah mendapat restu dari 4 lessor untuk merestrukturisasi utang. Akan hal restrukturisasi dengan 35 lessor lain, prosesnya masih dalam negosiasi.

Menurutnya, perseroan layanan penerbangan sipil tersebut masih butuh 3 lessor tambahan agar mendapat kepastian dukungan mayoritas restrukturisasi dari lessor. "Berita bagusnya, empat lessor yang menyetujui (restrukturisasi) ini adalah para lessor besar," ujarnya pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan secara virtual, Selasa (25/1).

Kementerian BUMN masih menjalankan proses restrukturisasi yang ditargetkan selesai paling lambat pada 21 Maret 2022. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Proses PKPU sedang berjalan, timeline kami dorong kemarin juga hasil diskusi bersama PKPU sendiri disepakati masih ada waktu, diundur 60 hari," ujarnya.

Pada 21 Januari 2022, Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah mengabulkan usulan perpanjangan proses PKPU selama 60 hari sampai dengan 21 Maret 2022.

Selama periode perpanjangan PKPU ini, akan dilakukan proses distribusi rancangan perdamaian kepada seluruh kreditur, rapat verifikasi piutang final, distribusi rencana perdamaian final dan permintaan resmi untuk voting atas atas rencana perdamaian atau perpanjangan PKPU tetap (tergantung perkembangan), dan voting atas rencana perdamaian.

Periode perpanjangan selama 60 hari ini bakal dilanjutkan dengan sidang pengesahan perdamaian perpanjangan PKPU pada 21 Maret 2022.

Philippine Airlines jadi contoh

Erick optimistis proses restrukturisasi Garuda Indonesia (GIAA) akan berhasil. Pasalnya, ia bercermin dengan peristiwa serupa yang pernah terjadi di Philippine Airlines. Maskapai penerbangan negeri tetangga itu sebelumnya berhasil merestrukturisasi US$2 miliar utangnya.

“Tentu momentum ini tentu kita akan dorong supaya terjadi perbaikan daripada sistem atau konstruksi dari Garuda,” ujarnya.

Philippine Airlines mengumumkan lolos dari kebangkrutan pasca-pengadilan Amerika Serikat (AS) menyetujui rencana reorganisasi perusahaan. Persetujuan itu membuat beban pengurangan utang hingga US$2 miliar dan tambahan modal US$505 juta dari pemegang saham, termasuk US$150 juta pembiayaan dari investor baru.

Garuda Indonesia dapat waktu siapkan rencana perdamaian

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, sempat menyebut perpanjangan waktu 60 hari tersebut merupakan permintaan debitur dan mayoritas kreditur. 

“Perpanjangan ini juga sekaligus memberi kami waktu untuk menyiapkan rencana perdamaian yang lebih matang melalui negosiasi yang semakin intens dan konstruktif,” katanya, Jumat (21/1).

Selama 60 hari ke depan, Garuda Indonesia secara paralel juga mempersiapkan rencana perdamaian dan melanjutkan negosiasi dengan kreditur yang selama ini telah berlangsung. Perseroan juga berupaya melakukan finalisasi usulan rencana perdamaian tersebut dalam kerangka komersial yang selaras dengan kepentingan semua pihak.

Selama proses PKPU berlangsung, GIAA memastikan seluruh layanan penerbangan termasuk layanan penumpang, kargo, dan perawatan pesawat tetap beroperasi secara normal.


 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M