Ada Proyek IKN, Hutama Karya Targetkan Kontrak Baru Rp35,4T pada 2022

Nilai kontrak yang dicapai pada 2021 Rp11,4 triliun.

Ada Proyek IKN, Hutama Karya Targetkan Kontrak Baru Rp35,4T pada 2022
Shutterstock/kojiromidori
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Hutama Karya (Persero) menargetkan untuk dapat mengamankan kontrak konstruksi senilai Rp35,4 triliun tahun ini di tengah pemulihan sektor konstruksi dan peluang pembangunan proyek-proyek Ibu Kota Negara atau IKN di Kalimantan Tiimur.

“Pada awal tahun ini, Hutama Karya akan segera menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi 1A senilai Rp2,08 triliun, serta revitalisasi Gedung Parkir TMII,” kata Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2).

Untuk mencapai hal tersebut, Hutama Karya akan meningkatkan basis kekuatan kolektif grup usaha dengan memperkuat fondasi keuangan perusahaan dan anak perusahaan.

“Tema sasaran dan strategi Hutama Karya di tahun 2022 juga disesuaikan dengan perkembangan dan antisipasi dari dampak pandemi ini, yaitu restrukturisasi dan penyehatan keuangan,” kata Budi.

Sepanjang 2021, nilai kontrak konstruksi perseroan mencapai Rp11,47 triliun yang meliputi Kerja Sama Operasional (KSO) senilai Rp4,70 triliun dan Non-KSO sebesar Rp6,77 triliun. Per september 2021, EBITDA perusahaan meningkat 36,7 persen, dan ekuitas perusahaan tumbuh 13,1 persen.

Upaya perkuat keuangan perseroan

Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat kondisi keuangan, salah satunya dengan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi II dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I. Penerbitannya dibagi dalam dua tahap, yaitu pada September 2021 dan Januari 2022 dengan total Rp2,83 triliun.

Pada penerbitan obligasi dan sukuk ini, Hutama Karya berhasil mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,9 kali pada tahap I dan 2,8 kali pada tahap II. Penerbitan obligasi dan sukuk membantu perseroan dalam menurunkan tingkat rata–rata bunga pinjaman atau cost of fund saat ini.

“Kami juga berhasil melakukan reprofiling pinjaman jasa konstruksi dari pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang dengan tenor maksimum 7 tahun, guna memperbaiki struktur permodalan perusahaan dalam mendukung target rencana jangka menengah pemerintah Indonesia khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Budi.

Proyek yang telah diselesaikan

Sepanjang 2021, Hutama Karya menyelesaikan PSN dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya. Di antara proyek tersebut adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Medan–Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 kilometer (Km), ruas Sigli–Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 Km, dan ruas Binjai–Langsa seksi 1 Binjai Stabat sepanjang 11,8 Km. Itu membuat total JTTS yang beroperasi punya panjang 542,8 Km.

Lalu, pada Juni, giliran Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dan pada Juli pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi