Elastisitas Permintaan: Pengertian, Penyebab, dan Jenisnya

Ada beberapa hal yang memengaruhi elastisitas permintaan.

Elastisitas Permintaan: Pengertian, Penyebab, dan Jenisnya
Pedagang daging ayam melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Selasa (7/6). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Elastisitas harga dibedakan menjadi dua macam, yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. Elastisitas dalam ekonomi berarti derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain.

Elastisitas permintaan adalah ukuran perubahan jumlah permintaan barang atau jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli terhadap harga barang.

Namun, terdapat perbedaan pada tingkat perubahan ini. Bisa jadi karena adanya barang tertentu, kenaikan harga yang kecil akan mengakibatkan permintaan turun secara drastis.

Sedangkan untuk barang lain, pembeli tetap bersedia membelinya sekalipun harganya naik dan tajam.

Pengertian elastisitas permintaan

Begini sedikit gambaran untuk ihwal elastisitas permintaan. Anda bisa bayangkan terjadinya kondisi perubahan permintaan barang oleh konsumen. Sebenarnya istilah yang muncul dalam dunia ekonomi ini menggambarkan adanya perubahan pada jumlah permintaan barang, yang tentunya diikuti perubahan harga yang terjadi pada barang tersebut. 

Melalui elastisitas permintaan ini, nantinya bisa dilihat besarnya kepekaan terhadap perubahan jumlah permintaan akan suatu barang saat terjadi perubahan harga pada barang terkait. 

Faktor penyebab elastisitas permintaan

Beberapa macam hal dapat menyebabkan elastisitas pemintaan. Misalnya saja, tersedianya barang substitusi atau barang pengganti. Elastisitas permintaan juga dapat terjadi karena pendapatan konsumen semakin tinggi sehingga daya beli konsumen juga menjadi semakin tinggi. 

Elastisitas permintaan bisa terjadi juga karena konsumen membutuhkan beberapa jenis barang, sehingga permintaan terhadap barang tersebut selalu ada. Tidak hanya itu. Elastisitas permintaan pada dasarnya juga dapat terjadi karena adanya loyalitas konsumen terhadap merek perusahaan atau merek suatu produk. 

Jenis-jenis elastisitas permintaan

Terdapat lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastis, inelastis, elastis uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna.

  • Elastis: jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga atau jika nilai koefisien > 1; biasanya terdapat pada barang-barang yang tingkat substitusinya banyak seperti barang elektronik (televisi dan telepon seluler).
  • Inelastis: jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1); biasanya terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi, misalnya garam.
  • Elastis uniter: jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1); terdapat pada sebagian barang elektronik, misalnya VCD player dan DVD player.
  • Elastis sempurna: harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah; contoh, harga garam dan harga bensin.
  • Inelastis sempurna: berapa pun perubahan harga yang terjadi, tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga