Erick Thohir Klaim Keuangan BUMN Semakin Sehat, Begini Datanya

Laba konsolidasi BUMN pada 2021 mencapai Rp126 triliun.

Erick Thohir Klaim Keuangan BUMN Semakin Sehat, Begini Datanya
Menteri BUMN Erick Thohir saat acara Apresiasi Mitra BUMN Champion di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (10/5).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kinerja keuangan BUMN kini semakin baik dan sehat. Hal ini dibuktikan dengan pembukuan konsolidasi laba bersih Rp126 triliun pada 2021, melesat jauh dibandingkan Rp13 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain laba melesat, rasio utang pun turun menjadi 35 persen, serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.

"Laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade,” ucap Erick dalam keterangannya, Jumat (8/7).

Erick menjelaskan Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN di antaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat Covid-19.

“Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III di tahun 2021. Untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui dalam tahun 2021, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU,” ujar Erick.

Strategi Erick sehatkan BUMN

Erick menambahkan, Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak Covid-19.

Total PMN BUMN pada 2021 mencapai Rp68,9 triliun. Lebih dari 80 persen dari total tersebut, dialokasikan untuk BUMN yang menjalankan penugasan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional.

“Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional. Pendapatan usaha unaudited tumbuh pada kisaran 19 persen pada tahun 2021, sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7 persen pada tahun 2020 menjadi 5,6 persen pada tahun 2021,” lanjutnya.

Jumlah PMN BUMN pada 2023

Sebelumnya, Komisi VI telah menyetujui usulan PMN RP73 triliun untuk 10 BUMN. Adapun yang mendapatkan PMN pada 2023 adalah Rp10 triliun untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Rp3, 83 triliun untuk PT LEN Industri (Persero) atau Defend ID, Rp2 triliun PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food, Rp30,56 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero), dan Rp9,5 triliun untuk PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau In Journey.

Kemudian, Rp6 triliun untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG, Rp4,1 triliun untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero), Rp3 triliun untuk PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), Rp867 miliar untuk Perum DAMRI, dan Rp790 miliar untuk Lembaga Penyelenggara Negara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia/AirNav Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi