Mendag Lepas Ekspor Baja ke Selandia Baru Senilai US$4 juta

3.800 metrik ton baja diekspor ke Selandia baru.

Mendag Lepas Ekspor Baja ke Selandia Baru Senilai US$4 juta
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan keterangan saat Sosialisasi Indonesia Retail Summit 2022 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (14/7). (Antara FOTO/ M Risyal Hidayat).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi melepas ekspor baja sebanyak 3.800 metrik ton ke Selandia Baru senilai US$4 juta pada Selasa (26/7). Ekspor baja kali ini dilakukan PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) untuk pengiriman ke Dunedin Hospital di Selandia Baru.

Dia menyampaikan apresiasi terhadap capaian GGRP yang sudah melakukan ekspor bukan hanya ke Selandia Baru, tapi juga Australia, Malaysia, hingga Amerika Serikat. “Ekspor baja ke Selandia Baru ini merupakan bukti pengakuan bahwa kualitas kelas dunia dari baja produksi Indonesia diterima dengan baik di mancanegara,” kata Mendag dalam keterangannya, Selasa (26/7).

Komoditas yang tergolong HS72 tersebut menjadi komoditas ketiga penyumbang ekspor tertinggi dengan nilai US$491,7 juta per Juni 2022. 

“Berbagai tantangan global seperti pandemi situasi geopolitik dipicu Ukraina-Rusia, tapi kita membukukan neraca perdagangan positif bahkan surplus. Tentu banyak masalah di dalam negeri, tetapi kita harus jadi pandai bersyukur, justru di masa sulit, ekspor kita tertinggi,” ujarnya.

Zulhas memaparkan bahwa pada semester I-2022 neraca perdagangan berhasil mencatatkan surplus US$5,09 miliar dan menjadi tren surplus selama 26 bulan terakhir dan menjadi ekspor terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

“Surplus terus kita, alhamdulillah, terdiri dari suprlus nonmigas US$7,23 miliar. Memang di migas defisit US$2,14 miliar,” katanya.

Ekspor baja Indonesia

Indonesia merupakan eksportir besi dan baja terbesar ke-10 dunia pada 2021 dengan pangsa pasar 3,37 persen. Tren pertumbuhan ekspor besi dan baja Indonesia dalam lima tahun terakhir adalah yang terbesar di antara 30 besar eksportir besi dan baja dunia, yaitu sebesar 49,3 persen.

Kementerian Perdagangan mencatat, besi dan baja menduduki peringkat ketiga komoditas ekspor Indonesia pada 2021. Pada periode tersebut, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia mencapai US$21,4 miliar. Nilai ini meningkat 90,2 persen dibandingkan 2020 yang tercatat US$11,2 miliar. Pada periode Januari–Mei 2022, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia telah mencapai US$12,5 miliar, atau lebih tinggi 80,2 persen dibandingkan periode yang sama 2021 yang US$6,9 miliar.

Produk baja Indonesia diakui

Shutterstock/TGeorge

Presiden Direktur GGRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng (Argo), meramalkan nilai dan jumlah tersebut  akan semakin meningkat.

PT Gunung Raja Paksi Tbk. merupakan salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 2,2 juta ton per tahun. Saat ini GGRP didukung total karyawan sebanyak 5.000 orang dan sejak 2019 telah melantai di Bursa Efek Indonesia.

 

Related Topics

MendagEkspor Baja

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya