Mengenal Perbedaan Industri Garmen dan Istilah di Dalamnya

Industri garmen berfokus pada produksi pakaian.

Mengenal Perbedaan Industri Garmen dan Istilah di Dalamnya
Proses kerja di pabrik tekstil. Shutterstock/AdaCo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Industri garmen di Indonesia tergolong sebagai sektor penting karena berkembang pesat bersama dengan pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil lainnya (TPT). Bahkan, Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa industri tersebut merupakan penyumbang devisa terbesar bagi negara setelah minyak dan gas bumi (Migas).

Dari sisi kegiatan, produksi pada industri garmen ini serupa dengan penjahit, konveksi, dan kegiatan jahit-menjahit lainnya. Namun, skala produksi yang dilakukan oleh perusahaan—dan jumlah karyawannya—tergolong lebih besar.

Hal tersebut mendasari perbedaan antara industri garmen dengan industri konveksi atau tailor. Walaupun keduanya sama-sama menghasilkan pakaian jadi, namun jumlah produksi dari industri konveksi dan tailor lebih sedikit.

Jadi, industri garmen membuat pakaian jadi atau produksi tekstil dengan skala besar dan target pasarnya berada di dalam atau luar negeri. Produk yang dihasilkan adalah kemeja, kaos oblong, jaket, almamater, jas, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Istilah yang ada dalam industri garmen

Industri ini memiliki sejumlah istilah yang patut diketahui. Biasanya, istilah-istilah tersebut digunakan untuk menyebutkan suatu material yang terdapat pada inventaris ataupun proses produksi pakaian.

Berikut ini adalah sejumlah istilah tersebut.

1. Aksesori

Aksesori adalah bahan yang biasa digunakan untuk melengkapi pakaian. Di dalam industri garmen, aksesori ini bisa berbentuk ritleting, kancing, hingga ragam lainnya. Aksesori bisa meningkatkan daya tarik suatu pakaian dan dapat mendongkrak harga jualnya.

2. BOM (bill of material)

Bill Of Material atau BOM adalah daftar bahan baku yang dibutuhkan industri garmen dalam membuat pakaian. Dalam industri garmen manufaktur ini, biasanya BOM akan disiapkan oleh merchandiser pabrik. BOM adalah dokumen utama yang digunakan oleh industri pada setiap peran dalam rantai pasokannya.

3. Bulk

Sama seperti namanya, istilah bulk ini digunakan untuk produksi dalam jumlah besar. Istilah ini digunakan saat industri garmen membuat pakaian standar dengan jumlah yang sangat besar sesuai kebutuhan pembeli.

4. Bundle

Bundle merupakan sejumlah ikatan komponen pada suatu pakaian yang umumnya siap dijahit oleh karyawan. Saat terjadi perpindahan dengan metode konveyor, maka konveyor akan membawa berbagai bagian garmen tersebut dari operator jahit, lalu akan diambil beberapa bagian yang dibutuhkan oleh operator.

5. Button

Dalam industri garmen, button adalah kancing baju dengan bentuk pipih dan bundar, persegi, atau segitiga yang dipasangkan dengan lubang kancing untuk bisa menyatukan dua bagian pakaian.

6. Consumption

Consumption adalah istilah yang digunakan untuk banyaknya penggunaan pada suatu bahan material dalam suatu garmen.

7. Embroidery

Embroidery adalah suatu teknik bordir dengan berbagai pilihan gambar dan warna yang bisa Anda temukan pada berbagai fesyen. Hiasan suatu pakaian biasanya dibuat dengan menggunakan jarum jahit dan benang dalam beragam jenis warna. Biasanya, embroidery dibuat untuk dapat mempercantik tampilan dari suatu pakaian atau bahan.

8. Fabric

Fabric adalah adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk menggambarkan suatu kain. Untuk dapat membuat suatu pakaian, umumnya digunakan pemilihan bahan kain yang sesuai dengan permintaan pelanggan.

9. Finished goods

Barang jadi atau finished goods adalah sebutan untuk pakaian yang telah lengkap dengan beragam jenis aksesori yang dibutuhkan dalam proses pembuatan dan telah lolos proses kendali mutu, sehingga siap untuk dikirim.

10. Interlining

Kain penengah atau interlining adalah jenis bahan yang diselipkan di antara laporan luar dan dalam pakaian. Di dalamnya biasanya terdapat bagian lengan baju dan pada badan dari pakaian, seperti jaket atau mantel. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan rasa hangat saat dikenakan. Karakteristik interlining adalah lembut, tebal, dan fleksibel.

11. Inspection

Inspeksi atau inspection adalah pengecekan, yang sangat penting dalam industri garmen. Pasalnya, garmen adalah hasil perakitan material maupun elemen yang berbeda, seperti kancing, kain, benang jahit, dan lain sebagainya melalui proses penjahitan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya