Naik 32 Persen, Realisasi Investasi Semester I-2022 Capai Rp584,6 T

Periode April-Juni tahun 2022 mencapai Rp302,2 triliun.

Naik 32 Persen, Realisasi Investasi Semester I-2022 Capai Rp584,6 T
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat pimpin rapat Satgas Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi, Senin (21/2). Dok. Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerbitkan data realisasi investasi sepanjang periode April-Juni 2022 yang mencapai Rp302,2 triliun atau meningkat 7,0 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Secara kumulatif, data realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni 2022 (Semester I) mencapai Rp584,6 triliun atau meningkat 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

“Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan melonggarkan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan II-2022 secara virtual, Rabu (20/7).

Dia menyampaikan bahwa capaian ini menandai pulihnya investasi sejak pandemi Covid-19 melanda dua tahun belakangan. Wabah membuat para pelaku usaha melakukan penyesuaian, baik berupa penundaan maupun penghentian produksi secara temporer. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk membantu para pelaku usaha agar tetap bertahan.

Luar Jawa masih mendominasi

Shutterstock/ITTIGallery

Bahlil memaparkan bahwa persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan ini kembali lebih unggul dari Pulau Jawa. Kontribusinya sebesar Rp157,1 triliun atau 52,0 persen dari total investasi. Capaiannya pun meningkat 38 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

Investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi yang besar dari Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima. Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur yang masih memberikan kontribusi besar dalam realisasi investasi pada triwulan ini.

Capaian realisasi pada kuartal ini menyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang, sedangkan selama periode Januari-Juni 2022 adalah 639.547 orang.

Berdasarkan sektor usaha, pada triwulan ini realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, terutama sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang berkontribusi 42,1 persen dari total investasi. Sektor lainnya sebagai penyumbang terbesar terdiri dari sektor pertambangan, sektor perumahan, kawasan industri-perkantoran, serta sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, dan industri makanan.

“Kontribusi sektor industri yang memberikan nilai tambah, khususnya industri pengolahan terkait hilirisasi tambang, industri makanan, industri kimia dan farmasi yang cukup signifikan terhadap angka realisasi investasi dalam beberapa triwulan terakhir merefleksikan transformasi ekonomi di Indonesia terus berlangsung. Kondisi ini sekaligus menunjukkan proses industrialisasi juga tumbuh,” ujar Bahlil. 

Modal asing masih terus masuk

Kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan ini mencapai Rp163,2 triliun atau 54 persen dari total investasi. Perolehan ini meningkat 39,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

Kontribusi PMA ini tertinggi dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Hal ini banyak ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang saat ini sudah banyak memasuki tahap konstruksi.

Adapun kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari negara Singapura (US$3,1 miliar), Cina (US$2,3 miliar), Hongkong (US$1,4 miliar), Jepang (US$0,9 miliar) dan Amerika Serikat (US$0,8 miliar).

Optimistis capai target

Ilustrasi Kawasan Ekonomi Khusus. (dok. Kemenkeu)

“Kami memahami bahwa situasi perekononomian global saat ini sedang tidak menentu akibat perang Rusia-Ukraina dan pengetatan suku bunga oleh bank sentral Amerika memang akan menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia pada waktu mendatang,” ujarnya.

Dengan melihat perolehan dan pertumbuhan investasi, Bahlil optimistis target realisasi investasi yang sebesar Rp1.200 Triliun pada 2022 dapat dicapai. Dia pun menyebut perlu adanya kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para investor untuk menggapai target tersebut.

“Itu berarti tinggal 51,3 persen, dan sektor itu tidak jauh dari sini karena kita dorong sektor industri berbasis teknologi dan satunya padat karya,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan