Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Cina dan Indonesia

Tidak semua batu bara berkualitas sejajar.

Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Cina dan Indonesia
Dok. Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Batu bara merupakan salah satu sumber energi utama berharga di dunia. Komoditas yang dijuluki sebagai emas hitam tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri hingga pembangkit listrik.

Meskipun dikelilingi oleh banyak sentimen negatif terhadap dampak lingkungan, hal tersebut tidak mampu menghentikan reli panjang batu bara, yang salah satunya dipicu oleh lonjakan permintaan listrik berbiaya rendah.

Negara sebagai pengghasil batu bara terbesar di dunia mayoritas berasal dari benua Asia, Eropa, dan Amerika. Selain menjadi penghasil batu bara, negara-negara berikut dikenal juga sebagai pengguna terbesar di dunia.

Sepuluh negara pertambangan batu bara terbesar di dunia telah menyumbang 94 persen dari total produksi batu bara global pada 2021. Berikut negara-negara penghasil batu bara terbesar di dunia pada 2021, seperti dilansir dari Mining Technology:

1. Cina

Sepanjang 2021, Cina telah memproduksi batu bara hingga 4,07 miliar ton. Capaian tersebut setara dengan 50,4 persen dari total produksi batu bara dunia.

Volume produksi batu bara Cina terpaut jauh dari India yang masuk peringkat kedua pada daftar negara penghasil batu bara terbesar di dunia.

2. India

Negara yang mayoritas penduduknya beragama Hindu itu berhasil memproduksi batu bara hingga 792,14 juta ton selama 2021.

Selain termasuk produsen terbesar di dunia, India adalah pengimpor baru bara. India mengimpor batu bara sebanyak 12 persen dari total konsumsi batu bara dunia. Indonesia pun salah satu mitra dagang India dalam memasok batu baranya.

3. Indonesia

Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Indonesia memiliki cadangan batu bara mencapai 31,7 miliar ton, dan pada 2021 berhasil memproduksi 613,99 juta ton.

Mayoritas batu bara Indonesia diekspor ke luar negeri, sedangkan yang dikonsumsi secara domestik hanya 165,7 juta ton. Kebutuhan tersebut untuk pembangkit listrik, dan pabrik-pabrik di dalam negeri.

Kebanyakan cadangan batu bara yang di Indonesia memang dengan kalori rendah dan sedang, yakni 29,7 miliar ton, dan 51,9 miliar ton. Biasanya kualitas batu bara seperti ini dicampurkan dengan batu bara berkalori tinggi, demi menjaga efisiensi. Kebanyakan batu bara Indonesia dikirimkan ke Cina dan India.

 

4. Australia

Urutan selanjutnya adalah Australia. Negeri Kangguru ini pada 2021 berhasil memproduksi batu bara sampai 560,59 juta ton.

Dengan adanya perang antra Rusia dan Ukraina, Australia bersaing dengan Indonesia sebagai eksportir batu bara ke negara lain.

Kebanyakan batu bara yang dihasilkan oleh Australia berjenis kalori tinggi. Batu bara jenis ini memang sangat diminati oleh negara-negara Eropa.

Apalagi ada larangan eskpor barang-barang Rusia ke Eropa. Itu turut meningkatkan permintaan baru bara Austrlia. Diperkirakan tren ini masih akan berlanjut hingga 2023, sampai meredanya perang.

5. Amerika Serikat

Ilustrasi tambang batu bara. (Pixabay/stafichukanatoly)

Negara adidaya Amerika Serikat tampaknya tidak begitu berambisi mendapat predikat penghasil batu bara terbesar di dunia. Padahal, kemampuan teknologi serta cadangan batu baranya serta supremasi modal, Amerika Serikat jelas menduduki peringkat teratas.

Amerika bisa saja menjadi negara penghasil dan eksportir batubara terbesar sejagat. Bagaimana tidak, cadangan batu hitam Negeri Paman Sam itu menjadi yang terbesar di dunia dengan angka 249,9 miliar ton. Namun sepanjang 2021, negara ini hanya menghasilkan 524,41 juta ton.
 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M