Penjualan Vaksin Turun, Pfizer Pangkas Proyeksi Pendapatan 2023

Sempat mencetak rekor pendapatan pada 2021 dan 2022.

Penjualan Vaksin Turun, Pfizer Pangkas Proyeksi Pendapatan 2023
Ilustrasi Vaksin Pfizer. Shutterstock/Marco Lazzarini
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer memangkas perkiraan pendapatan pada 2023 sebesar 13 persen. Produsen obat tersebut memperkirakan pendapatan pada 2023 berkisar US$58 miliar hingga US$61 miliar, turun dari perkiraan sebelumnya yang diproyeksikan US$67 miliar hingga US$70 miliar.

Pfizer juga akan memangkas pengeluaran senilai US$3,5 miliar karena penjualan vaksin dan pengobatan Covid-19 yang lebih rendah dari perkiraan.

“Seiring dengan semakin jelasnya tingkat vaksinasi dan pengobatan Covid-19, kami akan lebih mampu memperkirakan tingkat pasokan yang tepat untuk memenuhi permintaan,” kata CEO Pfizer, Albert Boura, seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/10). 

Pfizer mecatatkan rekor pendapatan pada 2021 dan 2022 melampaui US$100 miliar tahun lalu, setelah mengembangkan vaksin Comirnaty dengan mitra Jerman BioNTech SE dan pengobatan antivirus Paxlovid sendiri. 

Tahun lalu, pendapatan dari kedua produk tersebut melebihi US$56 miliar.

Vaksinasi yang telah turun tajam

Penurunan pendapatan ini seiring dengan vaksinasi tahunan telah menurun tajam sejak 2021. Permintaan pengobatan juga menurun karena kekebalan masyarakat meningkat akibat vaksin dan infeksi sebelumnya. Pfizer dan pesaingnya telah mulai menjual vaksin Covid-19 terbaru sejak September ini.

Pfizer akan mengenakan biaya non-tunai US$5,5 miliar pada kuartal ketiga untuk menghapuskan US44,6 miliar Paxlovid dan US$900 juta penghapusan inventaris dan biaya lainnya untuk vaksin tersebut.

Dari efisiensi, Pfizer menargetkan penghematan setidaknya US$3,5 miliar per tahun pada akhir 2024. Efisiensi yang dilakukan mencakup PHK, tanpa memberikan perincian berapa banyak pekerjaan yang akan dikurangi atau pada bidang apa saja. Biaya untuk mencapai penghematan diperkirakan mencapai US$3 miliar.

Kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat

Pfizer memangkas perkiraan penjualan pengobatan antivirus COVID Paxlovid sekitar US$7 miliar, termasuk pembalikan pendapatan non-tunai US$4,2 miliar karena setuju untuk mengizinkan pengembalian 7,9 juta paket kursus yang dibeli oleh pemerintah Amerika Serikat.

Sebelumnya, diperkirakan pendapatan Paxlovid sekitar US$8 miliar untuk tahun ini.

Pfizer mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah AS, kredit atas pengembalian dosis Paxlovid akan menjamin program penyediaan obat tersebut secara gratis kepada warga Amerika yang tidak memiliki asuransi dan kurang asuransi hingga 2028 dan kepada pasien yang diasuransikan di bawah program Medicare dan Medicaid pemerintah melalui akhir tahun depan.

Pfizer juga akan menyediakan 1 juta paket Paxlovid kepada pemerintah AS untuk Persediaan Strategis Nasional.

Perusahaan memperkirakan obat tersebut akan tersedia secara komersial bagi orang-orang yang memiliki asuransi swasta pada 1 Januari.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara dan Sayarat Gadai Sertifikat Tanah di Pegadaian
Ketahui Cara Pecah Sertifikat Tanah Warisan serta Biayanya
Antipasi Kasus Kecelakaan Terulang, Kemenhub Akan Atur Jual-Beli Bus
8 Rekomendasi Smartwatch di Bawah Rp2 Juta, Teknologi Canggih!
BRI Gandeng Tencent dan Hi Cloud Perkuat Kapabilitas Digital
Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik