Perundingan IEU-CEPA Ditargetkan Rampung pada 2024

Perundingan akan dilanjutkan pada pembahasan bab lainnya.

Perundingan IEU-CEPA Ditargetkan Rampung pada 2024
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/11/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Fortune Recap

  • Pemerintah Indonesia menargetkan perundingan IEU-CEPA dengan Uni Eropa rampung pada 2024.
  • Perundingan ke-17 telah menyelesaikan tiga bab teknis dan mendorong diskusi akses pasar di bidang barang, jasa, dan investasi.
  • Kedua pihak sepakat mencari solusi yang saling menguntungkan serta membeberkan 12 isu perundingan yang dibahas dalam putaran ke-17.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Indonesia menargetkan perundingan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif dengan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) atau yang disingkat IEU-CEPA agar rampung pada 2024.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko B. Witjaksono, mengatakan perundingan IEU-CEPA telah memasuki putaran ke-17.

Dalam perundingan ke-17 itu, delegasi Indonesia maupun Uni Eropa berhasil menyelesaikan tiga bab secara teknis dalam IEU-CEPA dan mendorong diskusi akses pasar dalam bidang barang, jasa, serta investasi.

“Kita ingin menyelesaikan hingga 2024, dan dalam tempo sesingkat-singkat,” kata dia dalam acara konferensi pers daring, Selasa (5/3).

Djatmiko mengatakan kedua pihak juga sepakat untuk terus melakukan dialog dan mencari solusi yang saling menguntungkan atau win-win solution serta mengedepankan sikap pragmatis dalam perundingan IEU-CEPA.

Secara terperinci, Djatmiko membeberkan 12 isu perundingan yang dibahas dalam putaran ke-17, yakni perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, kerja sama sistem pangan berkelanjutan, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal barang, energi dan bahan mentah, hambatan teknis perdagangan, subsidi, kekayaan intelektual, ketentuan institusional, dan klausul antipenipuan.

Sorotan perundingan IEU-CEPA

Salah satu pembahasan yang menjadi sorotan dalam perundingan ini adalah Undang-undang Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) karena menyangkut pembatasan hasil komoditas perkebunan Indonesia, mulai dari kelapa sawit, kayu, kakao, dan masih banyak lainnya.

Selain perdagangan barang, IEU CEPA juga membahas dalam mendorong peningkatan masuknya investasi asing ke Indonesia, khususnya yang berasal dari negara-negara anggota Uni Eropa.

“Jadi bukan hanya sektor konvensional, tapi kita juga mendorong untuk dilakukan pembahasan bagi potential sectors bagi kedua negara,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemendag, total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa pada 2023 mencapai US$30,8 miliar.

Dalam periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa mencapai US$16,7 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa US$14,1 miliar.

Sejumlah produk ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa, yakni minyak kelapa sawit dan faksinya, bijih tembaga dan konsentratnya, asam lemak monokarboksilat industri, alas kaki, serta residu minyak padat dari ekstraksi saturan. 

Impor utama Indonesia dari Uni Eropa meliputi mobil dan kendaraan bermotor untuk penumpang, obat-obatan, kendaraan bermotor untuk angkutan barang, mesin pembuat bubur kertas, serta pipa dari besi.
 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Apple Minta Maaf atas Iklan iPad Pro yang Tuai Kontroversi
PT Timah Rombak Jajaran Direksi, Ini Daftar Terbarunya
Paramount Petals Bangun Area Komersial Berbasis Kota Mandiri
5 Tips Jaga Privasi Chat di WhatsApp Dengan Manfaatkan Fitur yang Ada
Pertamina Bantah Isu tentang Penghentian Penjualan Pertalite
RUPST Bank Mas Absen Bagi Dividen dan Ganti Direktur