Produksi Batu Bara Adaro Semester I-2002 Capai 28 Juta Ton

Target produksi tahun ini 58 juta–60 juta ton.

Produksi Batu Bara Adaro Semester I-2002 Capai 28 Juta Ton
Shutterstock/New Africa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mengalami pertumbuhan produksi dan penjualan batu bara pada semester I-2022. Untuk produksi, perseroan menghasilkan 28,01 juta ton batu bara atau naik 6 persen dari 26,49 juta ton pada periode sama tahun sebelumnya.

"Saat ini, perusahaan mempertahankan target produksi 2022 yang berkisar 58 juta–60 juta ton dengan perkiraan bahwa operasi pengambilan batu bara akan meningkat pada semester II tahun 2022 dengan adanya prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat," kata Head of Corporate Communications Adaro, Febriati Nadira, dalam keterangan resmi, Selasa (2/8).

PT Saptaindra Sejati (SIS), salah satu entitas Adaro, telah menunjuk kontraktor baru untuk mengatasi hambatan dalam memperoleh alat berat demi membantu pencapaian target produksi tersebut.


 

Penjualan perusahaan juga naik

Lalu, volume penjualan batu bara Adaro naik 7 persen menjadi 27,50 juta ton dari 25,78 juta ton pada periode sama tahun sebelumnya. Pasalnya, produk E4700 yang meliputi 49,3 persen penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari para pelanggan.

Perusahaan juga melaporkan ada penurunan 11 persen pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada periode ini, dari sebelumnya 115,22 Mbcm. Capaian tersebut didorong oleh penurunan 17 persen pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada semester I-2022 turun menjadi 3,64 kali dari 4,35 kali. Secara tiga bulanan, pada kuartal II tahun ini, produksi batu bara naik 17 persen menjadi 15,9 juta ton dari 13,64 juta ton pada periode sama tahun sebelumnya.

Tingginya pertumbuhan produksi berkontribusi terhadap kenaikan volume penjualan batu bara yang mencapai 15,3 juta ton, atau 16 persen lebih tinggi secara tahunan dari 13,2 juta ton.

Perusahaan optimistis capai target akhir tahun

Dok. Istimewa

Pada triwulan ini, produk E4700 meliputi 38,5 persen penjualan dibandingkan 25,5 persen pada kuartal II-2021. Total volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal II turun 14 persen menjadi 53,85 Mbcm dari 62,68 Mbcm pada kuartal II tahun sebelumnya, sehingga nisbah kupas tercatat mencapai 3,4 kali.

"Manajemen Adaro memperkirakan bahwa perusahaan akan dapat mencapai target produksi batu bara tahun 2022. Namun, karena cuaca buruk dan tantangan industrial dalam mendapatkan alat berat, nisbah kupas 2022 mungkin akan lebih rendah daripada target," ujarnya.

Produk E4700 mendominasi setengah penjualan batu bara perusahaan pada semester I-2022. Padahal pada semester I-2021, porsinya 29 persen. Dengan adanya kontrak berbasis volume tahunan, perusahaan tetap menargetkan untuk menyumbangkan 25-27 persen penjualan ke pasar domestik.

Penjualan batu bara perusahaan ke India naik menjadi 15 persen. Hal ini sejalan dengan kenaikan permintaannya terhadap produk batu bara termal dan metalurgi.
 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya