Widodo Makmur Perkasa Bidik Ekspor Produk Peternakan ke Cina

Perusahaan akan terus meningkatkan kapasitas produksi.

Widodo Makmur Perkasa Bidik Ekspor Produk Peternakan ke Cina
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) resmi menjalin kerja sama dengan PT Spade Investment International (SII) seiring upaya perusahaan mengekspor produknya ke Cina.

WMPP berencana untuk melakukan ekspor produk ke Cina sekaligus mengembangkan rencana peternakan terpadu. Rencananya, perusahaan akan mengekspor produk daging ayam dan makanan olahan.

Direktur Utama Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana, mengatakan kerja sama ini akan memungkinkan perusahaan untuk terus meningkatkan kapasitas operasinya, terutama dalam "pengembangan peternakan terintegrasi," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (27/9).

Tumiyana mengatakan ada peluang yang baik untuk produk WMPP menembus pasar Cina. Dengan jumlah populasi yang besar, Cina memiliki permintaan yang tinggi akan pasokan protein.

“Selain itu, produk-produk berkualitas tinggi yang kami miliki akan menjadi peluang bisnis Perusahaan dalam memenuhi permintaan pasokan daging ayam dan makanan olahan ke Cina,” katanya.

Ada beberapa yang harus dilengkapi

Presiden Direktur PT Spade Investment International (SII), Lynn Lim, mengungkapkan saat ini masih ada beberapa hal yang harus disiapkan agar produk WMPP dapat masuk ke pasar Cina. Hal ini terutama menyangkut regulasi keamanan pangan oleh otoritas Indonesia dan Cina.

“Kami berharap dapat meningkatkan ketertarikan konsumen di Tiongkok terhadap daging ayam dan makanan olahan berkualitas dari Indonesia,” kata Lynn.

Hingga pertengahan 2022, Widodo Makmur Perkasa tercatat telah membukukan pendapatan lebih dari Rp2 triliun.

Untuk itu, rencana ekspor produk sampai Cina ini akan meningkatkan pendapatan perseroan di masa depan sekaligus mengejar target perseroan menjadi mitra bisnis pilihan di tingkat nasional dan internasional.

Rencana ekspor sudah disiapkan

ilustrasi peternakan (unsplash.com/Andy Kelly)

Untuk itu, rencana ekspor produk sampai Cina menjadi yang perdana bagi perusahaan. Selain itu, ini akan meningkatkan pendapatan perseroan di masa depan sekaligus mengejar target perseroan menjadi mitra bisnis pilihan di tingkat nasional dan internasional.

Rencana melakukan ekspor sudah disiapkan perusahaan sejak tahun lalu. Fasilitas rumah potong dan peternakan yang dimiliki perusahaan pun telah memenuhi standar untuk ekspor.

Menurut Frost & Sullivan, sehubungan dengan bisnis peternakan sapi terintegrasi, perseroan memiliki kapasitas terbesar dengan 172 ribu ekor per tahun. Kemudian untuk kapasitas rumah potong terbesar dengan 300 ekor per hari pada Juli 2021.

Pada 2020, perseroan memegang pangsa pasar 10,0 persen dari total impor sapi ke Indonesia, dan 5,5 pesen dari sapi potong di dalam negeri.

Menurut sumber yang sama juga, bisnis peternakan unggas terintegrasi perseroan telah memiliki fasilitas pemotongan unggas terbesar di satu lokasi di Giritontro, Wonogiri, dengan kapasitas 12 ribu ekor per jam, per Juli 2021. Memiliki fasilitas peternakan unggas terintegrasi memungkinkan untuk mengembangkan skala ekonomi dan membangun pangsa pasar yang substansial dalam industri peternakan terpadu Indonesia.

Pada 2020, perseroan memegang pangsa pasar 1,1 persen dari total tonase daging broiler yang dijual ke pasar berdasarkan permintaan nasional Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M