Garuda Indonesia Sukses Uji Terbang Pesawat Komersial dengan Bioavtur

Uji terbang dimulai dari Soetta ke Pelabuhan Ratu Airspace.

Garuda Indonesia Sukses Uji Terbang Pesawat Komersial dengan Bioavtur
Garuda Indonesia jajaki penggunaan bahan bakar Bioavtur. (dok. Garuda Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil melakukan uji terbang pesawat komersial menggunakan bahan bakar bioavtur J2.4. Bioavtur dimaksud masuk dalam klasifikasi sustainable aviation fuel (SAF) berbasis bahan bakar nabati yang memiliki kandungan minyak inti kelapa sawit (J2.4).

Uji coba dilakukan pada pesawat Garuda Indonesia B737-800NG PK -GFX dengan nomor mesin CFM56-7B dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju area Pelabuhan Ratu Airspace pada Rabu pekan lalu (4/10).

Sebelumnya, pada hari yang sama, uji coba bioavtur J2.4 itu juga telah melalui serangkaian prosedur engine ground run test dengan menggunakan armada yang sama di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputera, mengatakan kegiatan tersebut melengkapi uji statis yang telah berlangsung pada akhir Juli lalu dengan menggunakan komponen mesin pesawat CFM56-7B.

Melalui berbagai rangkaian uji coba tersebut, tim peneliti PT LAPI ITB bersama para pemangku kepentingan terkait menyampaikan hasil positif, yakni bahwa SAF dengan jenis Bioavtur J2.4 pada tipe pesawat Boeing 737-800 menunjukkan respons pesawat baik dan terkendali.

Dengan hasil tersebut, Garuda Indonesia bersama sama dengan Pertamina siap melanjutkan sinerginya ke tahap selanjutnya, yaitu rencana penggunaan SAF dalam penerbangan komersial Garuda Indonesia.

“Ini adalah milestone yang sudah kita tunggu-tunggu. Hal ini tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi langkah kita bersama untuk merealisasikan mimpi besar kita mewujudkan green energy pada ekosistem aviasi Indonesia untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission yang diproyeksi dapat terealisasi pada tahun 2060 mendatang,” kata Irfan dalam keterangan resmi yang dikutuip Selasa (10/10).

Siap diimplementasikan ke penerbangan komersial

Setelah melewati seluruh rangkaian uji penggunaan SAF, lanjut Irfan, SAF akan diterapkan pada penerbangan komersial Indonesia. Kesiapan tersebut akan diselaraskan dengan kajian implementasi SAF secara komprehensif atas kesiapan sektor korporasi dalam mengadaptasi penggunaan energi terbarukan.

"Kami memahami dalam mewujudkan komitmen pengelolaan green energy, khususnya dalam ekosistem aviasi, tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Karena itu, dalam kesempatan ini kami juga ingin memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah mewujudkan langkah awal dalam penerapan energi terbarukan pada penerbangan Garuda Indonesia”, kata Irfan.

Ia menambahkan dirampungkannya uji terbang ini dengan penggunaan energi terbarukan ini merupakan bagian dari penyusunan rencana kerja SAF melalui kolaborasi antara Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Tim Peneliti ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan stakeholder terkait lainnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
Cara Pinjam Uang dari BPJS Ketenagakerjaan serta Syaratnya
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Pengertian Google SGE, Fitur, dan Cara Mengaktifkannya
Stanchart Indonesia Tunjuk Rino Donosepoetro Sebagai Cluster CEO
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu