Penjualan Emas Antam Capai 19.871 kg sepanjang Januari-September 2021

Penjualan emas Antam naik 34 persen dibanding 2020.

Penjualan Emas Antam Capai 19.871 kg sepanjang Januari-September 2021
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam Denpasar Bali, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan kinerja penjualan yang positif sepanjang Januari hingga September 2021. Dalam keterbukaan informasi bursa, emiten berkode ANTM itu tercatat membukukan penjualan sebesar 19.871 kg (638.837 t.oz) atau tumbuh 34 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 14.876 (478.275 t.oz). 

Meski demikian, volume penjualan untuk kuartal III sendiri turun menjadi 6.530 kg (209.944 t.oz) dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 6.961 kg (223.801 t.oz). “Pada 2021, Antam berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik,” kata Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan, dikutip Rabu (3/11).

Sementara itu, volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sepanjang Januari-September tercatat sebesar 1.162 kg (37.359 t.oz). Jumlah itu turun dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.279 kg (41.121 t.oz).  Adapun di kuartal III, volume produksinya mencapai 444 kg (14.275 t.oz) atau naik dari periode sama di 2020 sebesar 434 kg (13.953 t.oz). "Relatif stabil jika dibaningkan capaian kuartal III 2020," tambah Yulan.

Selain emas, Antam juga mencatat produksi  feronikel sebesar 19.097 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan penjualan mencapai 18.880 TNi. Sedangkan pada kuartal III 2021 saja, tingkat produksinya mencapai 6.418 TNi, tumbuh dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 6.371 TNi. Adapun dari sisi penjualan, produk feronikel tercat tumbuh 5 persen menjadi 6.812 TNi tahun ini.

Kemudian, pada sembilan pertama tahun 2021, volume produksi bijih nikel Antam tercatat sebesar 8,30 juta Kewet metric ton (wmt) atau naik 190 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai 2,86 juta wmt. Sementara penjualannya tercatat mencapai 5,76 juta wmt, naik 376 persen dibandingkan sembilan bulan pertama 2020 sebesar 1,21 juta wmt.

Antam juga mencatatkan pertumbuhan produksi bauksit sebesar 1,37 juta wmt sepanjang Januari-September. Jumlah itu naik 5 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,30 juta wmt. Adapun penjualan bauksit pada Januari hingga September tahun ini tercatat sebesar 910.000 wmt.

Sementara itu dari produk alumina, pada kurun Januari-September 2021, Antam mampu memproduksi 27.104 ton atau meningkat 39 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 19.470 ton.

Perseroan juga meningkatkan volume penjualan produk alumina melalui entitas anak perusahaannya, PT Indonesia Chemical Alumina, yang telah memproduksi alumina unaudited sebanyak 55.814 ton di pabrik CGA Tayan.

Tercatat, penjualan alumina pada sembilan bulan pertama 2021 mencapai 93.869 ton atau tumbuh 54 persen dibandingkan dengan periode sama 2020 sebanyak 60.873 ton. Sedangkan pada kuartal III 2021 saja penjualan alumina Antam mencapai 28.169 ton atau tumbuh 28 persen dibandingkan dengan 2020 sebanyak 22.015.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar