PLN Hasilkan Setrum 394 GWh dari Cofiring PLTU

PLN targetkan 52 lokasi cofiring PLTU hingga 2025.

PLN Hasilkan Setrum 394 GWh dari Cofiring PLTU
Bahan baku cofiring PLTU PLN. (Doc: PLN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (persero) telah menghasilkan 394 gigawatt hour (GWh) dari program cofiring atau substitusi batu bara ke biomassa pada 33 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan program ini merupakan upaya PLN untuk menghasilkan energi bersih melalui utilisasi PLTU yang sudah ada.

"Pencapaian tersebut menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung program transisi energi bersih menuju net zero emission (NZE) pada 2060 dan juga menjadi komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/10).

Darmawan menambahkan ada lima jenis biomassa yang saat ini dipergunakan untuk cofiring, yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat. Untuk menopang cofiring di 33 lokasi PLTU saat ini, dibutuhkan 383.000 ton biomassa. "Total emisi karbon yang berhasil ditekan melalui cofiring di 33 PLTU ini sebesar 391 ribu ton CO2," katanya.

Teknologi cofiring ini juga tidak dilakukan sekadar untuk mengurangi emisi, melainkan juga memberdayakan masyarakat. Sebab, khalayak bisa terlibat aktif dalam penanaman tanaman biomassa atau pengelolaan sampah rumah tangga demi dijadikan pelet bahan baku cofiring.

"Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," ujar Darmawan.

Targetkan 52 lokasi hingga 2025

Selain itu, cofiring PLTU juga menjadi wujud komitmen perseroan terhadap penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan PLN menargetkan penerapan cofiring di 52 lokasi PLTU hingga 2025 dengan total kebutuhan biomassa 10,2 juta ton per tahun.

Sementara hingga akhir 2022, ada 35 lokasi PLTU yang akan mengimplementasikan cofiring dengan estimasi konsumsi biomassa mencapai 450 ribu ton per tahun.

"Cofiring ini juga sebagai langkah jangka pendek yang dilakukan PLN dalam mengurangi emisi karbon, sebab program cofiring tidak memerlukan investasi untuk pembangunan pembangkit baru dan hanya mengoptimalkan biaya operasional untuk pembelian biomassa," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar