Subsidi Berkurang, Pertamina Perketat Penjualan Pertalite, Solar & LPG

Pembelian LPG 3 Kg Pakai KTP akan diperluas.

Subsidi Berkurang, Pertamina Perketat Penjualan Pertalite, Solar & LPG
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) mengatakan alokasi BBM dan LPG subsidi dari pemerintah tahun ini menurun menjadi 57,92 juta kilo liter (KL). Karena itu, pengendalian penggunaan BBM bersubsidi akan terus dilakukan melalui digitalisasi seperti pendataan konsumen melalui platform Mypertamina serta penggunaan IT Nozzle di SPBU.

"Kami masih menunggu revisi Perpres 191/2014," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam rapat di Komisi VII, Selasa (7/2).

Dalam kesempatan sama, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, mengatakan pengendalian BBM dan LPG subsidi 3 kg terus dilakukan seiring berjalannya program subsidi tepat sasaran yang telah dimulai semester II tahun lalu. 

"Program pengendalian PSO, baik JBT maupun JBKP, secara full cycle sudah mulai dijalankan Desember lalu yang mana ada dua gelombang di situ. Ada 34 kabupaten kota di mana kita melakukan uji coba secara full cycle, Februari nanti ditargetkan ada tambahan 138 lokasi" katanya.

Meski demikian, dia mengatakan terdapat beberapa temuan yang perlu menjadi perbaikan ke depan sehingga ketika Revisi Perpres 191/2014 selesai dan implementasi penuh pengendalian BBM dilakukan, kebijakan tersebut bisa berjalan optimal.

Harsono juga menyampaikan Pertamina Patra Niaga telah melakukan uji coba pendaftaran konsumen untuk pembelian LPG 3 kg.

"Sistem Pertamina sudah mulai terkoneksi dan kita sudah bisa dapatkan akses data base P3KE dari desil 1-7. Dan dari sini kita bisa identifikasi bahwa ada total 47 juta KK atau sekitar 170 juta NIK," ujarnya. 

Untuk tahun ini, Pertamina Patra Niaga juga telah membuat peta jalan uji coba tahap kedua di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Realisasi PSO

Dalam kesempatan tersebut, Haryono juga menyampaikan realisasi penyaluran BBM dan LPG subsidi sepanjang 2022, yakni 60,1 juta KL setara BBM kuota PSO.

"Jadi untuk BBM pada angka 46 juta KL sementara LPG 14 juta KL atau setara 7,8 juta MT dari kuota 8 juta MT," ungkapnya. "Untuk sisi komersial, kita bisa lihat pertumbuhan signifikan dimana realisasi penjualan 20,4 juta KL dari 18,9 juta KL. Jadi ini bagian penjualan BBM industri, aviasi kemudian petrochemical."

Kemudian, proyek pengamanan suplai juga akan dilakukan dengan menambah kapasitas penyimpanan BBM sebesar 5,4 juta KL dan kapasitas penyimpanan LPG adalah 643 ribu MT (setara 24 hari).

"Di sini ada beberapa penambahan dari PSN 2022, terutama tangki LPG di Jayapura, Wayame kemudian juga di Maumere," katanya.

Tahun ini, pengadaan jasa engineering, procurement, dan construction (EPC) akan dijalankan untuk penyimpanan terminal LPG di Bima maupun Kupang dengan tambahan kapasitas 2.000 MT.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan