AirAsia Perkuat Ekspansi Bisnis Taksi Daring, Tantang Gojek dan Grab

Air Asia akan ekspansi ride hailing ke sejumlah negara.

AirAsia Perkuat Ekspansi Bisnis Taksi Daring, Tantang Gojek dan Grab
Shutterstock/NYC Russ
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Maskapai penerbangan AirAsia Group menyatakan tengah memperkuat ekspansi bisnis layanan pemesanan taksi daring (ride hailing) lewat aplikasi AirAsia Ride. Perseroan yakin dapat menantang pemain utama bisnis tersebut, yakni Gojek Indonesia dan Grab Singapura.

Dalam wawancara bersama Nikkei Asia, Selasa (4/1), Kepala Eksekutif AirAsia Super App, Amanda Woo, mengatakan AirAsia Ride akan ekspansi ke Thailand tahun ini, dan lalu melebarkan sayap ke Indonesia dan Filipina. Proses mendapatkan persetujuan bisnis di sejumlah negara tersebut juga telah dimulai,

"Kami tidak melihat adanya tantangan dalam mendapatkan persetujuan karena kami adalah merek terkenal di negara-negara ini dan kami memiliki bisnis di Malaysia," kata Woo, yang sudah bekerja di AirAsia selama satu dekade. AirAsia juga akan bekerja sama dengan tiga perusahaan lokal demi memastikan kelancaran operasional.

Tak hanya bisnis maskapai

Shutterstock_CWKImages

AirAsia Ride merupakan bagian dari grup AirAsia yang dimiliki oleh taipan Tony Fernandes. Sejak pandemi COVID-19 melumpuhkan perjalanan udara, Tony beradaptasi dengan ekspansi pada bisnis nonpenerbangan.

Langkah awal ekspansi tersebut adalah usaha logistik dan agen perjalanan daring. Kini, AirAsia juga memiliki bisnis restoran, pengiriman makanan dan paket asuransi, serta pinjaman mikro. Secara keseluruhan, divisi bisnis digital AirAsia bernilai US$1 miliar atau setara Rp14,25 triliun (asumsi kurs Rp1.4250).

Tony Fernandes menargetkan bisnis digitalnya tersebut akan memberikan setengah dari total pendapatan grup. Hal itu diharapkan terjadi dalam jangka menengah.

Pada Juli 2021, AirAsia Digital telah mengakuisisi operasi Gojek di Thailand dalam kesepakatan semua saham senilai US$50 juta atau setara Rp712,50 miliar. Investasi itu meliputi saham Gojek senilai $40 juta, sedangkan GoPay, layanan pembayaran digitalnya, senilai $10 juta.

Ekosistem bersaing dengan Gojek dan Grab

Shutterstock/Abdul Razak Latif

Menurut Amanda Woo, AirAsia Ride memosisikan diri menghadapi raksasa taksi daring Gojek dan Grab. Ia optimistis perseroan dapat mengatasi dominasi keduanya dalam lima tahun ke depan. 

Saat ini AirAsia Ride telah beroperasi di semua kota besar di Malaysia. Perseroan menyebut telah mendapat total pemesanan lebih dari enam digit per bulan serta melibatkan 30 ribu pengemudi.

"Saya benar-benar melihat AirAsia Ride mendominasi kawasan ini, seperti yang kami lakukan dengan maskapai ini," ujarnya.

Amanda tak menyebutkan secara terperinci dukungan finansial untuk ekspansi tersebut. Namun, ia menekankan bahwa ekosistem AirAsia akan menjadi keunggulan dari pesaing. Contohnya, AirAsia bisa menggabungkan layanan taksi daring yang terintegrasi dengan perjalanan pesawat.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya