Ditopang Bisnis Digital dan Transformasi, Kinerja Telkom Q3 Melejit

Perseroan meraih pertumbuhan laba bersih dua digit.

Ditopang Bisnis Digital dan Transformasi, Kinerja Telkom Q3 Melejit
Shutterstock/ senengmotret
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencetak kinerja yang cemerlang. BUMN ini berhasil menangguk laba mencapai Rp18,87 triliun, atau tumbuh 13,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Laba emiten berkode TLKM itu bahkan sudah melebihi torehan sebelum pandemi COVID-19. Menengok laporan keuangan, pada Januari-September 2019, laba perseroan tersebut mencapai Rp16,46 triliun.

“Hingga kuartal III/2021, Telkom mampu mencatat kinerja yang semakin baik dan on the right track dengan apa yang kami rencanakan. Pencapaian ini tentunya sangat dipengaruhi oleh transformasi yang gencar Telkom lakukan, termasuk dengan strategi penguatan kapabilitas baik itu melalui pembangunan sendiri, kemitraan strategis maupun strategi inorganik seperti akuisisi,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dalam keterangannya, seperti dikutip pada Kamis (25/11).

Ririek menambahkan, Telkom juga senantiasa mempercepat transformasi. Pada saat sama, perusahaan juga akan melakukan penataan portofolio demi penciptaan nilai (value creation) yang optimal bagi Telkom Group, stakeholder, serta bangsa dan negara.

Bisnis digital melaju

Raihan laba pelat merah itu bersandar pada bisnis digital yang melaju. Pada segmen mobile, misalnya, anak perusahaannya Telkomsel berhasil meraih pendapatan sebesar Rp65,12 triliun dengan laba bersih tumbuh 7,8 persen secara tahunan. Ada pun pendapatan bisnis digital Telkomsel, yang mencapai Rp50,5 triliun, berkontribusi terhadap total pendapatan sebesar 77,5 persen, naik dari sebelumnya 73,2 persen.

Pencapaian tersebut didukung oleh basis pelanggan yang meningkat 2,0 persen menjadi 173,5 juta pelanggan. Kemudian, pengguna mobile data juga tumbuh 3,0 persen menjadi sebanyak 120,9 juta pelanggan.

Pada segmen consumer, pendapatan IndiHome tumbuh 21,9 persen menjadi Rp19,6 triliun. Kondisi ini ditopang penambahan 450 ribu pelanggan baru. Dengan begitu, total pelanggan IndiHome pada akhir September 2021 mencapai 8,47 juta orang atau tumbuh 9,2 persen.

Sementara itu, segmen Enterpirse juga beroleh kinerja mengesankan dengan pendapatan tumbuh 20,5 persen menjadi Rp13,8 triliun. Layanan IT dan solusi konektivitas masih menjadi kontributor terbesar pertumbuhan itu. Sedangkan, segmen wholesale dan international juga tumbuh 2,6 persen berkat kinerja bisnis menara telekomunikasi, data center, dan A2P services.

Realisasi belanja modal

Telkom pada periode yang sama mengumumkan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp18,6 triliun, atau setara 17,5 persen dari total pendapatan. Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung demi peningkatan kapasitas baik pada fixed line maupun mobile business untuk pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

“Kinerja Telkom yang kian membaik ini juga tidak lepas dari penanganan pandemi di Indonesia yang menjadi momentum yang tepat untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Ririek. “Kami berharap dan optimistis bahwa kinerja perseroan hingga akhir 2021 juga akan tumbuh positif. Semoga hal ini juga berdampak ke kinerja saham yang akan terus menguat.”

Pada saat berita ini ditulis, harga saham TLKM mencapai Rp3.800 saham. Posisi harga itu salam enam bulan terakhir tumbuh 15,2 persen dan secara tahunan juga meningkat 15,9 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen