ROI (Return on Investment): Penjelasan Lengkap dan Cara Menghitungnya

Ketahui semua agar bisnis dapat berjalan dengan baik

ROI (Return on Investment): Penjelasan Lengkap dan Cara Menghitungnya
ilustrasi membahas ROI (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

ROI atau return on investment adalah salah satu indikator penting bagi investor sebelum mengambil keputusan di perusahaan mana yang akan ditanami modal. Penghitungan ROI dinilai penting karena setiap investasi tentu memiliki potensi untung dan rugi. Untuk meminimalisir resiko, maka butuh analisis yang tepat.

Melalui artikel ini, Anda akan mengetahui pengertian dari ROI, fungsi, kekurangan, cara menghitung, serta faktor yang memengaruhi nilai ROI.

Pengertian ROI yang perlu Anda tahu

ilustrasi membahas ROI (unsplash,com/krakenimages)

ROI adalah laba atau profit atas suatu investasi. Nilai yang dicari dalam penghitungan analisis ROI adalah persentase keuntungan dari investasi yang ditanamkan berdasarkan laba dan biaya yang dikeluarkan secara keseluruhan. 

Dengan penghitungan ini, maka tingkat profitabilitas dari suatu investasi pun dapat diketahui dengan jelas, terbuka, dan transparan. Investor bisa mengambil keputusan atas dasar penghitungan ROI karena tentu saja setiap penanam modal menginginkan profit atau laba dari dana yang diinvestasikan. 

ROI memiliki fungsi untuk mengukur efisiensi dari tindakan investasi yang dilakukan oleh investor. Dengan langkah yang lebih terukur, maka resiko rugi atau loss pun dapat diminimalisir dan potensi keuntungan bisa ditingkatkan melalui perhitungan tersebut. 

Nilai ROI juga cukup penting bagi investor untuk membantu dalam mempertimbangkan kembali rencana investasi suatu aset. Jika hasilnya memang positif, artinya adalah pertanda baik karena investasi yang direncanakan setidaknya bisa mengembalikan dana yang telah dikeluarkan bahkan menghasilkan profit. 

Semakin tinggi nilai ROI, maka hasilnya semakin baik dan investasi tersebut memiliki potensi bagus di masa depan. Sebaliknya, jika perhitungan nilai ROI rendah maka tidak disarankan untuk meneruskan investasi di bisnis atau perusahaan tersebut karena dapat menimbulkan kerugian. 

Menghitung ROI sangat berguna baik bagi perusahaan maupun investor. Bagi perusahaan, ROI dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, sedangkan bagi investor, nilai ROI menjadi indikator penting sebelum mengambil keputusan dan mengeluarkan dana untuk investasi di suatu perusahaan. 

Fungsi ROI dalam bisnis

ilustrasi menghitung ROI (unsplash.com/Scott Graham)

Dalam uraian di atas, sebenarnya sudah ada sedikit pembahasan mengenai manfaat dan kegunaan dari analisis ROI. Berikut ini beberapa kegunaan lain dari ROI bagi perusahaan maupun investor sebagai bahan pertimbangan rencana investasi, di antaranya:

  • Perusahaan dapat melakukan pengukuran efisiensi terhadap berbagai aspek dan faktor karena ROI sifatnya menyeluruh serta fungsi ini bisa maksimal jika akuntansinya sudah baik.
  • ROI dapat dijadikan sebagai perbandingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya khususnya yang bergerak di sektor serupa.
  • ROI bisa menjadi dasar dalam mengambil keputusan investasi bagi investor baik dalam hal pendanaan maupun pembelian.

Kekurangan ROI sebagai acuan dalam bisnis

ilustrasi membahas bisnis (unsplash.com/Jason Goodman)

Di balik kegunaan dan manfaatnya di atas, ROI juga memiliki beberapa kelemahan. Hal ini tentu penting untuk diperhatikan agar perusahaan tidak hanya mengacu pada ROI saja dalam membuat dasar pertimbangan. Berikut ini beberapa kelemahan ROI, di antaranya:

  • Sulit dalam membandingkan rate of return antar perusahaan yang memiliki sistem akuntansi berbeda meskipun di sektor yang sama sehingga dapat menyebabkan kesalahan perbandingan.
  • Fluktuasi nilai uang juga dapat memengaruhi penghitungan profit margin karena adanya perbedaan atas pembelian yang dilakukan antara ketika terjadi inflasi dan tidak.
  • ROI bisa gagal mencerminkan time value of money (nilai waktu uang) dan mungkin sulit untuk membandingkan ROI secara menyeluruh karena beberapa investasi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan daripada yang lain.

Cara menghitung ROI

ilustrasi investor dan pebisnis (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Bagi calon investor, tentu sangat penting untuk menghitung nilai ROI suatu perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan. Rumus untuk menghitung ROI pada dasarnya sangat sederhana asalkan mengetahui biaya investasi yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang nantinya akan diterima. Berikut ini rumusnya:

ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%

Selain menghitung dengan rumus di atas, hal yang tidak kalah penting adalah menentukan waktu pengembalian biaya. Tujuannya adalah untuk memberikan batasan terhadap perhitungan tersebut sehingga pendapatan pun bisa diketahui dengan lebih jelas. 

Berikut ini salah satu contoh kasus yang bisa Anda pelajari:

Perusahaan A berinvestasi kepada usaha penjualan skincare dengan nilai 250 juta rupiah. Keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan produk perawatan kecantikan tersebut adalah sebesar 300 juta rupiah. Maka nilai ROI-nya adalah sebagai berikut:

ROI = (300.000.000 - 250.000.000) / 250.000.000 x 100%

= 50.000.000 / 250.000.000 x 100%

= 20% atau 0.2

Faktor yang memengaruhi nilai ROI

Dok. Shutterstock/Ktasimar

Dalam menghitung suatu analisis, tentu harus diketahui unsur-unsur yang harus dihitung agar hasilnya dapat diketahui. Pada dasarnya ada dua faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap nilai ROI, yaitu:

1. Profit margin atau margin laba

Margin laba atau profit margin menjadi dasar yang sangat penting bagi investor sebagai bahan pertimbangan utama. Pengertian profit margin sendiri merupakan rasio antara penjualan bersih dengan laba. Hanya kedua variabel ini yang dihitung sehingga tidak ada beban pajak dan lainnya. 

Menghitung profit margin penting untuk dilakukan agar dapat diketahui efisiensi dari sebuah perusahaan. Hasil dari penghitungan profit margin dapat menunjukkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh dari setiap penjualan produk. Semakin besar profitnya, maka semakin berpeluang tinggi perusahaan tersebut mendapatkan nilai ROI bagus. 

2. Operating assets atau tingkat perputaran aktiva operasi

Aktiva yang dihitung dalam ROI merupakan jenis aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Contohnya adalah uang, bangunan, peralatan, serta aset tak berwujud seperti hak paten. 

Menghitung tingkat perputaran operating assets memiliki tujuan untuk melihat bagaimana perusahaan dalam memanfaatkan aset-aset yang ada. Penghitungan ini juga dapat membantu perusahaan agar menjadi lebih maju. 

Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa pengertian ROI adalah dasar perhitungan tingkat profitabilitas dari suatu investasi. Selain mengetahui pengertian dari ROI, Anda juga sudah memahami cara menghitung ROI. Semoga bermanfaat!

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M