Boy Thohir, Malang Melintang dari Bisnis Batu Bara hingga Digital

Boy Thohir baru ditunjuk sebagai Komisaris Utama GoTo.

Boy Thohir, Malang Melintang dari Bisnis Batu Bara hingga Digital
Fortune
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Adaro Energy bergelimang cuan dari tren kenaikan harga batu bara sejak akhir tahun lalu. Tak menyianyiakan kesempatan, Garibaldi Thohir pun melakukan buyback saham. Dana sebesar Rp4 triliun disiapkannya untuk mempertebal kepemilikannya di perusahaan penambang emas hitam dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia itu.

Adaro tak dibangunnya dari awal. Pada 2005, pria yang akrab disapa Boy Thohir ini membelinya dari perusahaan Australia, New Hope. Untuk menuntaskan transaksi senilai hampir US$1 miliar itu Boy disokong oleh berbagai pihak, dari Edwin Soeryadjaya, Benny Subianto, Robert Kwok, hingga Citi Group. 

Tak hanya kiprahnya di Adaro yang membuat Boy Thohir terpilih sebagai Fortune Businessperson of The Year. Simak paparannya berikut:

Bisnis di Luar Adaro

Di luar Adaro, Boy punya usaha di berbagai bidang. Ia memiliki sejumlah saham di Merdeka Gold Copper, WOM Finance, hingga Nusantara Pelabuhan Handal. Di ranah digital, Boy juga menjadi Komisaris Gojek dan berinvestasi di startup gaya hidup islami, Umma.

Kini, ia juga berencana mengakuisisi Trimegah Sekuritas. “Pasar modal di Indonesia ini menarik. Banyak anak muda mulai investasi saham. Jauh kalau dibandingkan dengan Amerika Serikat yang sudah matang, kita masih berkembang dan karena itu potensinya besar.

Komisaris Utama GoTo

Tak banyak yang tahu bahwa pengusaha nasional Garibaldi Thohir juga turut dalam putaran pendanaan pra-IPO GoTo. Terungkap, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB), induk GoTo, melakukan perubahan Akta No 128 pada 29 Oktober 2021. Dalam akta itu, Boy Thohir disebut sebagai Komisaris Utama, sekaligus pemegang 1.054.287.487 lembar saham Seri D perusahaan.

Hal itu dikonfirmasi oleh Corporate Affairs GoTo Nila Marita. “Beliau menjadi salah satu pemegang saham setelah membeli saham GoTo pada awal kuartal ketiga 2021,” ujarnya.

Sebelum GoTo terbentuk, Boy telah menjabat sebagai Komisaris Gojek sejak Juli 2019. Namun, saat itu Boy masuk berkat kiprahnya sebagai pengusaha senior dan jejaring pertemanannya dengan beberapa investor Gojek . “Waktu awal masuk saya tidak punya saham,” kata Boy kepada Fortune Indonesia, beberapa waktu lalu.

Belakangan, GoTo menawarkan skema pra-IPO kepada para stakeholders. “Saya tertarik karena prospek ke depannya baik, jadi saya ikut membeli (saham) dalam skema pra-IPO ini.” Ia juga menyebut bahwa setelah merger Gojek dan Tokopedia, pemegang saham gabungan kedua perusahaan yang berjumlah lebih dari 30 institusi memilihnya sebagai Komisaris Utama.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang