Melihat Peluang Instagram Reels untuk Digital Marketing

Reels terus tumbuh dan bergerak dengan sangat pesat

Melihat Peluang Instagram Reels untuk Digital Marketing
Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta (Fortune Indonesia/Ridho Fauzan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Popularitas Instagram kian melesat dan berbagai fitur terbaru pun terus dikembangkan untuk penggunanya. Terbaru, Instagram merilis Reels yang merupakan salah satu fitur video singkat. 

Sejak diluncurkan pada Juni 2021 lalu, Reels terus tumbuh dan bergerak dengan sangat pesat di Indonesia. Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara produsen konten Reels teraktif di dunia. Kini, Reels telah menjelma sebagai wadah bagi pengguna Instagram di Indonesia untuk berekspresi, menjelajahi minat, bahkan mengubah passion menjadi sumber penghasilan. 

Dalam acara Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta, Pieter bersama Maria dan Elizabeth Rahajeng membagikan tips agar perusahaan/brand dapat memaksimalkan penggunaan Reels dalam strategi digital marketing.

Pandemi percepat transformasi digital

Nadia Zain, selaku Head of Agency Meta Indonesia, saat menghadiri Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta (Fortune Indonesia/Ridho Fauz

Pandemi COVID-19 telah banyak membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia di muka bumi. Namun di tengah musibah tersebut masih ada sisi positif yang bisa diambil, yaitu transformasi digital yang mampu diakselerasi secara pesat. 

Seiring pandemi, terjadi perubahan perilaku masyarakat ke pola hidup digital dalam berinteraksi dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Nadia Zain, selaku Head of Agency Meta Indonesia menjelaskan bahwa di akhir 2021, ada delapan dari sepuluh orang Indonesia merupakan konsumen digital. Dari data tersebut, ia melihat ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan, terutama untuk kepentingan berbisnis.

“Perilakunya saja dari 2020 ke 2021 itu ada perubahan. Pertama, sekarang orang lebih sering menonton video streaming. Untuk pertama kalinya di 2020, time spent di media sosial itu melebihi waktu yang kita habiskan untuk menonton televisi. Karena ada format-format baru seperti stories, live stream yang jadi lebih populer,” kata Nadia yang turut hadir dalam acara tersebut.

Instagram lebih dari sekadar tempat berekespresi

Head of Client Solutions Meta Indonesia, Mifza Muzayan, saat menghadiri Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta (Fortune Indonesia/Ridh

Sementara itu, Head of Client Solutions Meta Indonesia, Mifza Muzayan mengatakan bahwa Instagram adalah aplikasi yang duduk di tengah-tengah antara budaya, komunitas, dan kreativitas. Namun keberadaan Instagram tidak berhenti menjadi wadah kreativitas saja, bahkan semakin ke sini pengguna Instagram memanfaatkannya sebagai cara mendapatkan uang.

“Instagram is powered atau fueled dari kreativitas para pengguna dan konten kreatornya. Reels ke depannya akan menjadi front and center di aplikasi Instagram. Objektifnya adalah membuat orang lebih mudah untuk discover and consume those videos, then share it socially. Sejak diluncurkan Reels sudah berkembang sangat pesat. Ada banyak konten yang bagus,” jelas Mifza.

Jenis konten yang paling laku di Instagram Reels

Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian, saat menghadiri Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta (Fortune Indonesia/Ridho Fauzan

Reels juga memberikan kesempatan kepada para konten kreator baru untuk bisa ditemukan oleh seluruh pengguna Instagram di seluruh dunia dengan mudah. Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian, mengatakan bahwa terdapat beberapa topik yang paling trending di Reels. 

“Ada comedy, love and family, fashion, eyes meditation, dan konten-konten yang bersifat harapan atau doa,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Reels memberikan berbagai cara bagi pembuat konten agar bisa membangun engagement dengan audience-nya. Dengan begitu, Reels memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas untuk membagikan konten. 

“Karena coverage-nya luas sekali, ada dua hal yang bisa dilakukan teknologi yang menjadi kelebihan dibandingkan broadcast tradisional. Pertama adalah micro segmentation, kita bisa mensegmentasi based on apa yang dibutuhkan produknya kita. Kedua, adalah interaksi. Kita bisa interaksi dengan calon konsumen,” jelas Pieter.

Menemukan audience yang lebih luas

Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta (Fortune Indonesia/Ridho Fauzan)

Dikenal sebagai content creator, Maria dan Elizabeth Rahajeng menyebutkan bahwa Reels menjadi suatu format yang sangat luar biasa dan sangat baik bagi konten kreator untuk bisa berkembang dan menarik audience yang lebih luas lagi. Mereka pun menilai, salah satu alasan kenapa Reels begitu menarik dan populer adalah karena durasinya singkat tapi sangat menghibur. 

“Konten yang biasanya kami buat itu seputar fashion, beauty, travel, dan lifestyle. Reels ini jadi suatu format yang sangat luar biasa dan sangat baik untuk konten kreator untuk bisa berkembang dan menarik audience yang lebih luas lagi. Kami sebagai konten kreator merasa bisa membantu klien/brand untuk membuat konten yang menarik, kreatif, dan interaktif,” kata Elizabeth Rahajeng.

Keseimbangan antara brands dengan content creator

Maria dan Elizabeth Rahajeng saat menghadiri Fortune Indonesia Breakfast Club bertajuk “Instagram Reels: The Future of Video Today” yang diselenggarakan pada Jumat (14/1/22) di Four Seasons Hotel, Jakarta (Fortune Indonesia/Ridho Fauzan)

Maria dan Elizabeth Rahajeng juga membagikan tips agar konten yang dibuat bisa berhasil dan mendapatkan angka engagement yang tinggi. Maria mengatakan, harus ada kepercayaan antara perusahaan/brand dengan content creator dalam membuat campaign di media sosial mereka. 

Menurutnya, warganet lebih menyukai konten yang otentik dibandingkan konten untuk kepentingan iklan atau promosi. Jika terlalu hard selling, maka akan semakin sulit untuk meraih target yang diusung. 

“Sebagai brand, usahakan sebisa mungkin jangan terlalu kaku terlebih pada detail-detail yang kecil. Harus bisa fleksibel. Karena netizen tau ketika ada suatu pesan yang terlalu dibuat-buat atau terlalu hard selling. Konten yang baik adalah konten yang paling otentik dan real. Untuk mendapatkan maksimum engagement ya harus bisa memberikan sesuatu yang relate dengan banyak orang,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa, para pembuat konten yang aktif di Reels harus bisa memanfaatkan durasi video yang singkat serta menggunakan element of surprise dalam konten-kontennya.

“Kalau di kami sendiri itu durasi 10 sampai 20 detik itu paling baik performance-nya. Transitions itu juga penting banget karena orang suka element of surprise,” kata Maria (WEB)

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga