6 Cara Memulai Bisnis Impor untuk Pemula, Beserta Syaratnya!

Tertarik menjadi importir?

6 Cara Memulai Bisnis Impor untuk Pemula, Beserta Syaratnya!
ilustrasi bisnis impor (unsplash.com/Andy Li)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Cara memulai bisnis impor sebenarnya susah-susah gampang. Ide bisnis satu ini juga membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulainya.

Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk dijalani. Terlebih lagi bisnis impor tidak terlalu banyak pesaingnya. Anda harus mempelajari beberapa hal terlebih dahulu agar Anda tidak salah langkah atau merugi nantinya.

Bagi Anda yang tertarik menjadi importir, pelajari 6 cara memulai bisnis impor untuk pemula pada artikel berikut ini. 

Cara memulai bisnis impor untuk pemula 

ilustrasi produk impor (unsplash.com/Tyler Casey)

Berikut ini beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk memulai bisnis impor, yakni:

1. Melakukan riset terlebih dahulu

Setidaknya Anda melakukan riset terlebih dahulu mengenai jenis produk yang diminati di Indonesia dan perkembangan pasar. Ada berbagai jenis barang yang bisa anda pilih, mulai dari produk fashion, perlengkapan elektronik, makanan, dan lainnya.

2. Memahami target pasar

Tentukan pula target pasar dari bisnis Anda, mulai dari segmentasi dan wilayah cakupannya. Misalnya, Anda memulai bisnis impor produk elektronik, maka tentukan apakah produk tersebut diperuntukkan untuk ibu rumah tangga, anak muda, dan lainnya.

3. Memahami regulasi impor

Jangan lupa untuk sering membaca tentang regulasi impor. Selain itu, pahami pula biaya pajak impor yang dikenakan. Pahami juga tata cara pengiriman barang dari luar negeri ke tanah air.

4. Mencari supplier

Setelah Anda menentukan produk yang ingin dijual, tahapan selanjutnya adalah mencari supplier dari negara lain. Carilah penyuplai yang memiliki produk berkualitas dengan harga terbaik. Bandingkan pula dengan calon penyuplai lainnya. 

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan berbagai situs jual beli global, seperti alibaba.com, ebay.com, hingga amazon.com.

5. Membuat angka pengenal importir

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 59/PMK.04/2014, importir harus membuat Angka Pengenal Importir (API) sebagai tanda pengenal.

Dalam hal ini Anda harus mendaftarkan diri serta bisnis yang digeluti ke Kepabeanan dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pahami juga dokumen yang harus dipersiapkan untuk pengurusan tersebut.

6. Memilih layanan outward remittance

Sebagai importir, Anda nantinya akan berhubungan dengan transaksi remitansi (remittance) maupun kegiatan men-transfer valuta asing dari tanah air ke luar negeri maupun sebaliknya.

Layanan outward remittance diperlukan bagi Anda yang ingin bertransaksi di hari yang sama dengan nilai valas kompetitif. Salah satu layanan yang bisa Anda manfaatkan adalah KilkBCA Bisnis dari produk Bank BCA.

Syarat memulai bisnis impor

ilustrasi kegiatan impor (unsplash.com/thanasis_p)

Menurut bcbelawan.beacukai.go.id, berikut ini sejumlah dokumen atau syarat-syarat untuk menjadi importir secara legal, yakni:

  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  • Nomor Induk Berusaha (NIB)
  • Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP).

Itulah tadi cara memulai bisnis impor untuk pemula. Jangan lupa untuk mempelajari regulasi impor terlebih dahulu sebelum memulainya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M