Ekuitas: Pengertian, Elemen, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Ketahui cara menghitung ekuitas.

Ekuitas: Pengertian, Elemen, Tujuan, dan Cara Menghitungnya
ilustrasi uang (unsplash.com/micheile dot com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Ekuitas adalah istilah yang digunakan untuk mengarah pada Aset seseorang dalam perusahan yang telah dikurangi dengan jumlah kewajiban. 

Sederhananya, sebutan ini mengacu pada investasi yang telah ditanamkan oleh investor. Jumlah ekuitas sendiri bisa berkurang bila pemilik perusahaan melakukan penarikan modal di dalamnya.

Perusahaan akan mengembalikan kepada pemiliknya bila mengalami likuidasi dan semua kewajiban (hutang) sudah dilunaskan.

Selain itu, ekuitas bisa berkurang juga bila perusahaan mengalami kerugian. Penyebab lainnya bisa dikarenakan keuntungan tersebut ditarik oleh investor.

Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian ekuitas secara lengkap.

Pengertian ekuitas

ilustrasi penghitungan (unsplash.com/Adeolu Eletu)

Ekuitas adalah hak investor dalam aset atau harta dalam sebuah perusahaan. Hak tersebut bisa diambil oleh pemilik bila perusahaan telah menyelesaikan kewajiban hutang dan lainnya.

Secara perhitungannya, hak pemilik perusahaan adalah jumlah aset dikurangi liabilitas (kewajiban) dalam neraca. Dapat dikatakan ekuitas adalah kekayan bersih sebuah perusahaan.

Elemen dalam ekuitas

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

Terdapat lima elemen penting dalam ekuitas yang diantaranya terdiri dari modal lainnya, sumbangan, modal disetor, penilaian kembali, serta keuntungan tidak bagi. Berikut penjelasannya di bawah ini:

Modal lainnya

Modal lainnya ekuitas yang bersumber dari berbagai cadangan seperti penurunan harga, ekspansi, pelunasan obligasi dan lainnya. Akan tetapi, jumlah laba dalam modal lainnya tidak bisa dibagi.

Hal ini disebabkan keuntungan tersebut digunakan sebagai dana cadangan saja dan tidak bisa diminta kembali sebagai dividen. 

Sebagai contoh, perusahaan mengemukakan ada beberapa bagian keuntungan yang bisa dibagikan pada investor. Namun, ada beberapa bagian profit yang disisihkan sebagai dana cadangan.

Modal sumbangan atau hibah

Elemen ekuitas selanjutnya adalah modal sumbangan atau hibah. Merujuk kepada pertambahan nilai aset pada perusahaan terjadi bila kewajiban telah dilaksanakan terlebih dahulu.

Bisa dikatakan hibah adalah penanaman modal terjadi bila perusahaan mendapatkan pertambahan aktiva baru dari pihak lain tanpa perlu mengeluarkan uang untuk pembelian aset.

Modal disetor

Modal disetor adalah modal yang diberikan oleh perusahaan dengan jumlah tertentu yang bertujuan untuk kelancaran bisnis. Jenis ini dibagi kedalam dua yaitu saham dan agio/disagio.

Modal saham adalah nominal uang yang diberikan. Sedangkan, agio/disagio merupakan perbandingan jumlah nominal dengan shareholder.

Modal penilaian kembali

Mengacu pada kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meninjau atau menghitung ulang nilai aset yang dimiliki. Biasanya, akan ditemukan perbedaan yang disesuaikan dengan nilai aktiva, selisih inilah yang mengubah neraca perusahaan.

Keuntungan tidak dibagi (retained earning)

Keuntungan tidak dibagi bisa dibilang keuntungan bersih dari operasional perusahaan, tetapi pemilik modal tidak mengambilnya. Adapun keputusan untuk membagi atau tidak tergantung dari pemegang saham.

Tujuan ekuitas

ilustrasi menghitung (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Bertujuan untuk pelaporan shareholder equity atau informasi kepada orang yang berkepentingan akan prospek investasi di perusahaan.

Adapun informasi yang disampaikan ini setidaknya bersumber dari ekuitas pemegang saham beserta riwayat dan peraturan yuridis mengenai batasan pembagian dividen dan modal setoran.

Cara menghitung ekuitas

Bagi Anda yang masih bingung dalam menghitungnya, berikut beberapa langkah cara menghitung ekuitas yang bisa dicoba:

  1. Jumlahkan total aset perusahaan di neraca sesuai dengan periode yang diinginkan.
  2. Buat secara terpisah total kewajiban yang harus dibayarkan pada neraca.
  3. Kurangi total aset dan total kewajiban sampai pada ekuitas pemilik perusahaan.
  4. Selain itu, perhatikan pula total aset yang dihitung sama dengan penjumlahan dari total kewajiban dan ekuitas.

Ekuitas adalah hak istimewa bagi pemegang saham. Kini Anda sudah memahaminya dan siap berinvestasi. Semoga artikel ini bisa membantu Anda.

Related Topics

EkuitasAsetKaiKai Now

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia