Equilibrium: Pengertian, Rumus, Proses dan Fungsi

Penting diketahui oleh pebisnis.

Equilibrium: Pengertian, Rumus, Proses dan Fungsi
ilustrasi Equilibrium (unsplash.com/Christiann Koepke)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Equilibrium adalah salah satu istilah dalam ilmu ekonomi yang jarang Anda dengar. Meski begitu, equilibrium perlu diperhatikan bagi Anda yang menjalankan bisnis agar menemukan harga produk yang tepat.

Lantas apa itu equilibrium? Untuk lebih jelasnya, simak artikel di bawah ini.

Pengertian equilibrium

Menurut Ilmu ekonomi, equilibrium adalah sebuah keadaan jumlah penawaran dan permintaan berada pada kondisi yang seimbang. Penting untuk menemukan titik equilibrium agar Anda bisa menentukan harga produk sesuai dengan harga pasar yang seimbang.

Seperti yang diketahui, penjual pasti ingin menjual dengan harga setinggi mungkin untuk memperoleh profit. Sedangkan, pelanggan ingin membeli barang dengan harga paling rendah.

Barang dengan harga tinggi akan mendapatkan jumlah permintaan yang kecil. Sementara itu, barang yang dijual dengan murah akan memiliki jumlah permintaan yang besar, tetapi bisa menimbulkan kerugian bagi penjual.

Oleh sebab itu, terciptanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli adalah hal krusial bagi sebuah bisnis. Kesepakatan harga nantinya juga akan menciptakan prinsip kesimbangan dalam pasar.

Jika angka penawaran dan angkan permintaan seimbang, maka kurva akan menciptakan perpotongan antara permintaan dan penawaran. Titik perpotongan tersebutlah yang disebut equilibrium.

Rumus equilibrium

Berikut ini merupakan rumus equilibrium:

Permintaan (Demand) = Penawaran (Supply)

QD = QS = QE PD = PE = PS 

Keterangan:

  • Q = Quantity (jumlah)
  • P = Price (permintaan)
  • S = Supply (penawaran)
  • E = Equilibrium (keseimbangan)

Proses terjadinya equilibrium

Awal terbentuknya equilibrium adalah ketika pembeli menambah permintaan saat harga rendah. Sedangkan, penjual akan menawarkan barang atau jasanya.

Jika jumlah penawaran sedikit, tentu barang akan menjadi naik dan bisa mengurangi jumlah permintaan. Akan tetapi, jika jumlah permintaan tetap meningkat, hal tersebut akan menciptakan disequilibrium karena tidak ada kesimbangan antara permintaan dan penawaran.

Disequilibrium bisa terjadi bila harga berada di atas atau di bawah dari titik keseimbangan.

Bila harga penawaran lebih tinggi dari jumlah permintaan, maka bisa menyebabkan ekses pasokan. Perusahaan terpaksa menurunkan harga untuk meningkatkan permintaan.

Sebaliknya, jika nilai permintaan tinggi dari jumlah penawaran, maka bisa menyebabkan ekses permintaan dan menyebabkan kelangkaan barang di pasaran. Untuk itu, harga barang harus dinaikkan untuk menurunkan jumlah permintaan dan mencapai titik equilibrium.

Fungsi equilibrium

Equilibrium memiliki peran penting dalam suatu bisnis, di antaranya sebagai berikut:

1. Memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian

Titik equilibrium perlu untuk dicapai untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Dengan begitu, equilibrium dapat membantu Anda untuk lebih memahami faktor-faktor penentu dalam perekonomian.

2. Memahami dinamika pasar

Equilibrium membantu Anda untuk lebih memahami dinamika pasar. Anda harus mengenal dinamika ini agar bisnis Anda bisa berjalan dengan lancar.

Sebagai pebisnis, Anda tentunya tidak bisa sembarangan dalam menentukan harga. Jika harga terlalu tinggi, maka jumlah penawaran akan menurun dan konsumen akan mencari penjual dengan harga lebih rendah.

Sementara itu, jika harga terlalu rendah, maka bisa menimbulkan kerugian bagi bisnis Anda. Oleh sebab itu, analisis equilibrium penting untuk dilakukan bagi Anda sebagai pelaku bisnis.

Jadi, equilibrium adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis agar bisa menentukan harga yang tepat bagi produknya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda.

Related Topics

EquilibriumBisnis

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya