Permintaan Efektif: Pengertian, Faktor, Contoh, dan Perbedaannya

Ketahui jenis permintaan efektif selengkapnya.

Permintaan Efektif: Pengertian, Faktor, Contoh, dan Perbedaannya
ilustrasi pasar persaingan sempurna (unsplash.com/Alex Hudson)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Permintaan efektif adalah jenis permintaan yang disertai daya beli atau kemampuan konsumen untuk membayarnya. Dalam ilmu ekonomi, terdapat istilah hukum permintaan dan penawaran yang saling terkait.

Permintaan adalah keinginan atau kebutuhan konsumen mengenai sebuah produk atau layanan pada periode tertentu.

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai jenis permintaan efektif. Lantas, apa itu permintaan efektif? Simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu permintaan efektif?

Permintaan efektif adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang disertai dengan kemampuan membayar dengan harga atau kondisi apapun.

Jenis permintaan ini akan berbarengan dengan penawaran. Hal ini disebabkan oleh konsumen yang mampu untuk membayar barang yang ditawarkan. 

Berbeda dengan permintaan laten, ini merupakan kondisi kemampuan masyarakat yang dibatasi oleh ketidakmampuan untuk membelinya. Ada beberapa alasan, seperti pasokan yang kurang maupun pengetahuan.

Untuk itu, permintaan efektif memiliki peran penting untuk mendorong serta mempertahankan perekonomian secara luas.

Faktor yang mempengaruhi permintaan efektif

Berikut ini sejumlah faktor yang mempengaruhi permintaan efektif, antara lain:

1. Pendapatan

Seperti yang diketahui, permintaan efektif berkaitan dengan kemauan dan kemampuan untuk membeli suatu produk. Tentunya, hal ini tergantung dari kondisi keuangan atau pendapatan dari masyarakat itu sendiri.

Jika pendapatan meningkat, maka kemampuan untuk membeli produk akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika pendapatan menurun, maka konsumen akan menahan diri dalam membelanjakan uangnya.

2. Adanya kredit

Kredit atau cicilan dapat menjadi solusi bagi konsumen yang ingin membeli produk dengan harga yang tinggi, seperti rumah. Dengan tersedianya kredit, kesempatan untuk memiliki permintaan efektif akan semakin tinggi.

3. Harga produk

Harga produk juga menjadi salah satu faktor penentu munculnya permintaan efektif. Ini sejalan dengan kurva permintaan. Saat harga produk turun, maka jumlah permintaan akan lebih banyak. 

Contoh permintaan efektif

Contoh permintaan efektif adalah kemampuan Anda untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Misalnya, Anda membutuhkan beras untuk makan sehari-hari.

Saat mendapatkan gaji, Anda akan langsung membeli beras untuk persediaan selama satu bulan.

Perbedaan permintaan efektif, absolut, dan potensial

Selain permintaan efektif, terdapat jenis permintaan lainnya, yaitu permintaan absolut dan potensial. Berikut penjelasannya:

  1. Permintaan efektif, permintaan yang dilakukan konsumen karena kemauan dan kemampuan.
  2. Permintaan absolut, konsumen memiliki kemauan membeli produk, tetapi tidak memiliki kondisi ekonomi yang memungkinkan.
  3. Permintaan potensial, konsumen mampu membeli produk tersebut, tetapi belum ingin melakukannya.

Itulah tadi artikel mengenai apa itu permintaan efektif, mulai dari pengertian, faktor yang mempengaruhi, contoh, serta perbedaan permintaan efektif dengan jenis lainnya.

Jadi, permintaan efektif adalah jenis permintaan yang disertai dengan kemauan dan kemampuan konsumen untuk membeli suatu produk. Sekarang sudah paham kan?

Related Topics

Permintaan Efektif

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI