Garuda Buka Suara Soal Tagihan Utang Rp198 T dari 470 Kreditur

Garuda, tim PKPU dan kreditur dalam proses praverifikasi.

Garuda Buka Suara Soal Tagihan Utang Rp198 T dari 470 Kreditur
Shutterstock/Mas Jono
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menerima pengajuan tagihan utang  dari 470 kreditur. Nilai cukup fantastis yakni sekitar Rp198 triliun hingga batas akhir pendaftaran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) 5 Januari lalu. Lantas, seperti apa tanggapan sang maskapai pelat merah?

Menurut keterbukaan informasi GIAA, dikutip Jumat (14/1), perusahaan bersama tim pengurus PKPU beserta para kreditur sedang menjalani proses praverifikasi terhadap tagihan yang diajukan ke GIAA.

“Tagihan yang diterima tim pengurus sebagaimana disebutkan dalam pemberitaan pada dasarnya merupakan bagian dari tahapan proses PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang) sementara,” kata manajemen Garuda Indonesia kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/1). 

Tahapan praverifikasi itu bagian dari upaya rekonsiliasi awal nilai tagihan, sebelum ditetapkan oleh tim pengurus di rapat verifikasi dan pencocokan tagihan yang akan dilaksanakan pada Rabu (19/1) di Pengadilan Niaga, Pengadilan Jakarta Pusat.

Penerbitan Daftar Piutang

Jika verifikasi sudah rampung, maka tim pengurus akan segera merilis Daftar Piutang Tetap. Di dalamnya ada daftar nama dan tagihan yang kreditur ajukan kepada GIAA.

Setelah itu, sesuai agenda PKPU berdasarkan penetapan Hakim Pengawas, akan digelar Rapat Kreditur dengan agenda:

- Pembahasan rencana perdamaian dan pemungutan suara atas rencana perdamaian, atau;

- Pemungutan suara atas usulan perpanjangan PKPU yang rencananya berlangsung pada Kamis (20/1) di PN Jakarta Pusat.

“Perseroan terus mengintensifkan diskusi dan negosiasi dengan para kreditur guna menyelesaikan kesepakatan perdamaian antara kedua pihak demi melakukan pemungutan suara dalam proses PKPU,” ujar manajemen. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity