Astra Otoparts Bangkit, Laba Bersih Q3-2021 Meroket

Pendapatan juga meningkat 27,9%.

Astra Otoparts Bangkit, Laba Bersih Q3-2021 Meroket
Gedung Astra Internasional. (dok.Astra)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Anak perusahaan Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan menggelar paparan publik virtual pada Senin (8/11) guna menguak kinerja kuartal ketiga 2021 (Q3 2021). Informasi itu disampaikan oleh sekretaris perusahaan.

Sebagai gambaran, dalam laporan keuangan September 2021, AUTO melaporkan kinerja positif berkat kenaikan laba—setelah merugi pada periode sama tahun lalu.

Laba Bersih Melonjak, Pendapatan Naik

AUTO sukses mendulang laba bersih Rp446,44 miliar pada kuartal ketiga 2021. Itu menggambarkan perbaikan performa daripada kuartal yang sama tahun lalu, di mana AUTO rugi hingga Rp242,92 miliar.

Sementara itu, pendapatan bersih setahunan perseroan meningkat dari Rp8,63 triliun (Q3 2020) menjadi Rp11,04 triliun (Q3 2021) atau naik 27,9 persen.

Capaian itu disokong oleh pendapatan pihak ketiga domestik (Rp6,63 triliun) dan ekspor (Rp957,14 miliar). Pendapatan kedua pasar tumbuh masing-masing 22,08 persen dan 11,54 persen ketimbang tahun lalu.

Pendapatan berdasarkan Bisnis AUTO

Bisnis AUTO terbagi menjadi dua, yakni perdagangan dan manufaktur. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), bisnis perdagangan berkontribusi 51 persen, lalu sisanya berasal dari manufaktur. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, manufaktur menyumbang 44 persen dan perdagangan 56 persen.

Berdasarkan segmen, bisnis manufaktur AUTO terbagi menjadi roda dua dan roda empat. Segmentasi roda empat berkontribusi 51 persen terhadap pendapatan selama 9 bulan pertama 2021. Diikuti oleh roda dua (44 persen), dan lainnya (5 persen).

Pendapatan Komposisi Grup Perdagangan AUTO

Bisnis perdagangan AUTO ada tiga, yaitu distribusi domestik, distribusi  internasional, dan ritel modern. Hingga Q3–2021, distribusi domestik menyokong pendapatan (73 persen). Sementara distribusi internasional dan ritel modern masing-masing menyumbang 15 persen dan 12 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M