Desas-Desus Merger XL-Smartfren Mengudara, Ikuti Jejak Indosat-Tri?

Diskusi Axiata Group-Sinar Mas Group masih berlangsung.

Desas-Desus Merger XL-Smartfren Mengudara, Ikuti Jejak Indosat-Tri?
Logo XL Axiata. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dua perusahaan raksasa dari Malaysia dan Indonesia—Axiata Group dan Sinar Mas Group—kabarnya berniat mengawinkan bisnis telekomunikasi mereka. Informasi itu berembus belum lama setelah merger antara Indosat dan Tri.

Mengutip Bloomberg, Senin (11/10), induk perusahaan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Tbk (FREN) itu menggandeng penasihat keuangan guna mendiskusikan opsi merger. Bila kesepakatan itu benar terwujud, kedua operator dapat berbagi infrastruktur jaringan.

1. Tahap Pembicaraan Merger antara XL dan Smartfren

Menurut narasumber yang diminta dirahasiakan identitasnya, diskusi antara dua induk usaha operator itu masih berlangsung. Karena itu, belum ada kepastian dari kabar merger tersebut.

Menanggapi permintaan berkomentar, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan, “Smartfren terbuka untuk berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan efisiensi operasional. Akan tetapi, kedua pihak mesti mendapatkan manfaat yang sama.?

Senada dengan Merza, Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, pun terbuka dengan alternatif merger dengan perusahaan mana pun bergantung pada persetujuan pemegang sahamnya.

2. Potensi Kolaborasi Strategis XL dan Smartfren

Berdasarkan laporan keuangan terbaru, XL Axiata mempunyai 56,8 juta pelanggan terdaftar per 30 Juni 2021. Dari segi laba bersih, perusahaan publik itu meraih Rp716 miliar dengan pendapatan hampir Rp13 triliun pada paruh pertama 2021. 66 persen kepemilikannya berada di tangan Axiata Group.

Di sisi lain, sebagai unit bisnis Sinar Mas Group, Smartfren memiliki 27,9 juta pengguna per akhir 2020. Dengan pendapatan Rp4,95 triliun pada periode sama, perseroan mencatatkan kerugian bersih Rp452 miliar.

Jika keduanya bergabung, maka akan ada peluang menambah pendapatan tahunan seperti yang terjadi pada Indosat dan Tri. Merger senilai Rp87 triliun keduanya pada September 2021 telah meningkatkan potensi pendapatan tahunan hingga Rp43,5 triliun.

Bahkan, menurut Indosat dan Tri, “merger akan berujung efektivitas dalam skala dan kemampuan keuangan, serta kapabilitas untuk bersaing.”

3. Tanggapan Regulator

Dalam keterangan pers, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong, memandang konsolidasi antara dua operator telekomunikasi sebagai hal positif.

“Merger itu bakal menguatkan sisi permodalan dan sisi operasional,” ujarnya, Minggu (10/10).

Selain itu, dia memandang penggabungan usaha operator telekomunikasi akan berujung pada iklim persaingan yang kian sehat sehingga perusahaan akan berfokus menyajikan pelayanan terbaik.

Dia menambahkan, “(Lalu), tren, di mana-mana merger, karena itu disebut terobosan. Apalagi di dunia telekomunikasi begitu yang perlu penguatan-penguatan.”

4. Bukan Pertama Kali Bagi XL

Ini bukan isu merger pertama bagi bisnis telekomunikasi Axiata Group. Perusahaan juga pernah dipepet oleh CK Hutchison—konglomerat Hong Kong yang didukung oleh taipan Victor Li—mengenai peluang kondolidasi telekomunikasi keduanya di Asia Tenggara. Di Indonesia, EXCL juga telah melakukan akuisisi PT Axis Telekom Indonesia pada 2013.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity