McDonald’s Hengkang dan Jual Semua Asetnya di Rusia, Siapa Pembelinya?

Setelah beroperasi 3 dekade, McDonald’s pergi dari Rusia.

McDonald’s Hengkang dan Jual Semua Asetnya di Rusia, Siapa Pembelinya?
Restoran cepat saji "McDonald's" di Moskow, Rusia. Shutterstock/OlegDoroshin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - McDonald’s Corp siap hengkang dari Rusia setelah tiga dekade beroperasi di negara tersebut. Jaringan restoran itu bahkan siap menjual seluruh aset kepada satu pemegang lisensi lokal dan akan beroperasi dengan ‘wajah baru’.

Asal tahu saja, 84 persen dari 850 restoran di Rusia merupakan milik McDonald’s. Fakta ini  menjadikan perusahaan sebagai aksasa burger di negara itu. Namun, semua itu akan dibeli oleh Alexander Govor, pemilik GiD LLC, salah satu mitra waralaba McDonald’s di Rusia.

Melansir Reuters, Jumat (20/5), Govor sudah memegang lisensi McDonald’s sejak 2015. Bahkan sudah membantu mendorong ekspansi ke area terpencil seperti Siberia, lokasinya mengoperasikan 25 restoran.

Sayangnya, McD dan GiD enggan membeberkan nominal kesepakatan itu secara pasti. Akan tetapi, McD mengatakan bakal memperoleh biaya nirtunai berjumlah US$1,4 miliar setelah penjualan selesai.

Nasib karyawan dan tanggapan regulator

Ilustrasi beef burger. Shutterstock/Fierman Much

Lantas, bagaimana nasib tim lama McD di Rusia?

Govor mengaku akan mempertahankan karyawan, setidaknya hingga dua tahun dengan persyaratan setara. “Ia juga akan membayar gaji karyawan di 45 wilayah Rusia hingga penjualan selesai, yang diharap rampung beberapa pekan mendatang,” kata manajemen McD dalam keterangan resminya.

Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, kesepakatan tersebut sudah melalui proses negosiasi yang panjang dan sulit. Untuk itu, pihaknya bakal memfasilitasi Govor untuk mengatur operasional.

Siapa sosok Govor?

ShutterStock/AndreyPopov

Mengacu pada basis data kantor berita Interfax, Govor merupakan pemilik bersama Pusat Distribusi Siberia, perusahaan penyewaan, dan kilang minyak Anzherskiy.

Tak hanya itu, ia juga menguasai 50 persen saham di perusahaan kehutanan, serta 25 persen saham perusahaan perikanan dan perburuan.

Merek dagang McDonald’s

Shutterstock/YP_Studio

McDonald’s ingin pertahankan merek dagang di Rusia. Namun, pengacara Amerika pesimis soal itu. “Kemungkinan itu terjadi setelah mereka hengkang sangat tipis,” ujar Pengacara Merek Dagang Gerben Law Firm di Washington, Josh Gerben, dikutip dari Reuters.

Senada, Konsultan Waralaba Internasional, William Edwards mengatakan, Rusia punya aturan hukum seimbang yang membuat kedua pihak sama-sama dilindungi.

Di sisi lain, Vladimir Biriulin—mitra firma hukum Gorodissky & Partners di Moskow—berpendapat, laporan yang menyebut pemerintah Rusia menyita merek dagang itu keliru. “McDonald’s tak akan kesulitan menegakkan haknya, jika itu dibutuhkan,” katanya kemudian.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi