AIDA: Pengertian, Tahapan, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangan

Metode AIDA adalah istilah umum dalam dunia pemasaran.

AIDA: Pengertian, Tahapan, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangan
Shutterstock/mrmohock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - AIDA adalah istilah yang sering muncul di dunia pemasaran. Istilah itu merujuk pada salah satu model komunikasi klasik yang biasa digunakan dalam bidang tersebut.

AIDA merupakan kependekan dari attention, interest, desire, dan action. Ada pula yang mendefinisikan huruf A awal sebagai awareness. Keempat tahap tersebut dialami oleh para konsumen sebelum memutuskan membeli jasa atau produk.

Fungsi AIDA

ilustrasi B2B (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Apa fungsi dari model AIDA? Mengutip Awware.co, pemilik merek bisa menemukan taktik tepat sasaran agar audiens atau khalayak menerima pesan pemasaran dengan baik.

Model komunikasi itu memiliki efisiensi tinggi yang memanfaatkan unsur psikologis, yang berhubungan dengan kognitif, afektif, dan perilaku. Gagasan awal dari AIDA lahir pada 1898 oleh pionir periklanan dan penjualan di Amerika, Elmo Lewis.

Menurutnya, iklan yang baik harus memenuhi tiga prinsip, yakni menarik perhatian, agar calon konsumen membaca atau memerhatikan, lalu meyakinkan mereka. Pada akhirnya, model AIDA adalah metode yang lahir berdasarkan prinsip-prinsip tersebut.

4 tahap dalam model AIDA

Setelah berevolusi, tiga prinsip yang Lewis cetuskan berkembang jadi empat tahap. Berikut ini definisi dari setiap tahap dalam model AIDA.

Tahap pertama: amankan perhatian (attention/awareness)

Tahap awal dalam AIDA adalah menarik atensi atau awareness. Di sini, para calon konsumen akan meninjau informasi tentang merek, produk, atau layanan yang disajikan dalam iklan.

Tujuannya untuk membangun kesadaran merek sehingga bisa menarik perhatian calon pelanggan. Caranya beragam, salah satunya menyediakan konten dengan pesan yang disampaikan dengan efektif. Contohnya, antara lain: optimisasi mesin pencari, konten media sosial, konten siniar atau podcast, dan iklan bayar per klik.

Untuk studi kasus, tahap pertama dalam model AIDA ini terefleksi dalam pengumuman alih fungsi nomor layanan pesan antara KFC Indonesia beberapa waktu lalu. Lewat langkah itu, KFC Indonesia juga menyampaikan tentang saluran pesan-antar digital barunya.

Sayangnya, tahap ini tak selalu berjalan baik. Sebab, dana yang dikucurkan di fase ini umumnya tak begitu besar sehingga strategi penarikan perhatian tidak maksimal.

Tahap kedua: pupuk dan bangkitkan minat (interest)

Kedua, membangkitkan minat dengan menyoroti manfaat dan karakteristik unik produk atau jasa yang dijual. Tujuannya tentu melibatkan calon konsumen dalam konten agar penyampaian pesan pemasaran berjalan baik.

Kunci keberhasilan tahap ini adalah memastikan keterlibatan aktif para calon konsumen, menjawab pertanyaan yang muncul di benak mereka, hingga menunjukkan nilai tambah produk atau jasa.

Tahap ketiga: memancing keinginan (desire)

Setelah minat sudah tumbuh di hati dan pikiran para calon pelanggan, maka ini saatnya mengubahnya jadi keinginan untuk membeli produk atau membayar jasa yang ditawarkan.

Umumnya, transisi dari minat jadi keinginan ini terjadi setelah calon konsumen membandingkan produk atau jasa dari merek berbeda. Misal, setelah membaca ulasan ponsel dari berbagai merek, calon pelanggan mantap akan membeli produk dari merek B.

Maka dari itu, tahap ketiga dalam model AIDA dinilai penting guna melahirkan hubungan emosional antara konsumen dan penawaran Anda. Jangan lupa juga untuk menjelaskan sisi unik dari produk atau jasa yang Anda jajakan. Bisa juga sertakan promosi khusus untuk semakin memikat calon konsumen.

Tahap keempat: memulai tindakan (action)

Saat calon pelanggan mengantongi informasi yang cukup tentang merek, produk, atau jasa milik Anda, beri dorongan agar mereka mengambil tindakan lebih lanjut.

Contoh, dalam tampilan aplikasi e-commerce, tombol ‘checkout’ biasanya disoroti dengan warna mencolok. Hal itu bisa mendorong pelanggan untuk segera membeli barang hanya lewat ketukan jari.

Contoh penerapan AIDA

Berikut beberapa pertanyaan kunci untuk penerapan AIDA, antara lain:

Attention/awareness

  • Apa informasi yang ingin disampaikan?
  • Apa saja strategi yang digunakan untuk menjangkau konsumen?
  • Bagaimana caranya membuat konsumen mengetahui produk atau layanan Anda?

Interest

  • Bagaimana caranya mendapatkan ketertarikan konsumen?
  • Apa saja strategi konten yang dimiliki?
  • Bagaimana cara menyampaikan informasi ke konsumen?

Desire

  • Bagaiamana caranya untuk membanguan hubungan emosional dengan konsumen? Apakah melalui media sosial atau melalui obrolan langsung?
  • Apa saja produk yang diinginkan konsumen?

Action

  • Bagaimana bentuk ajakan dan melalui media seperti apa?
  • Apakah media yang digunakan sudah cukup menghubungkan Anda dengan konsumen?

Kelebihan dan kekurangan AIDA

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan menggunakan model AIDA untuk strategi marketing Anda. Simak selengkapnya!

Kelebihan AIDA

Di bawah ini sejumlah kelebihan menggunakan metode AIDA, antara lain:

  • Mampu memberikan gambaran mengenai proses pembelian dengan sederhana.
  • Membantu Anda untuk membuat konten marketing yang lebih tepat sasaran.
  • Membantu mengetahui kekurangan dari produk Anda.

Kekurangan AIDA

Selain memiliki sejumlah potensi untuk membantu strategi marketing Anda, konsep AIDA juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:

  • Tidak melihat impulse purchase
  • Tidak memperlihatkan data buyer’s journey yang nonlinear
  • Tidak melibatkan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembeli, seperti harga, ketersediaan barang, kepuasan konsumen, dan lainnya
  • Proses pembelian yang ditampilkan kurang mendetail.

Jadi, AIDA adalah model marketing yang mengidentifikasikan proses pembelian seseorang ke dalam beberapa tahap, sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Peringatan Bank Dunia: Harga Minyak Global Bakal Naik ke US$100
Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya