Rekam Jejak Mendiang Howard Timotius Palar, Bos IT Indomaret

Howard Timotius Palar tutup usia akibat kecelakaan.

Rekam Jejak Mendiang Howard Timotius Palar, Bos IT Indomaret
Howard Timotius Palar. (Website DNET)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Salah satu bos Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional, yakni Howard Timotius Palar, meninggal dunia pada usia 60, Kamis (6/10), akibat menjadi korban kecelakaan di bilangan BSD, Tangerang Selatan.

Corporate Secretary Indoritel Makmur Internasional menyampaikan kabar itu kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/10) melalui keterbukaan informasi. Sosok Komisaris Indomaret itu dilaporkan tertabrak truk saat bersepeda bersama istrinya kemarin.

Kanit Laka Lantas Polres Tangerang Selatan, Iptu Nanda Setya, telah mengonfirmasi kabar tersebut. Setelah tertabrak, Howard sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong. 

Marketing Communication Executive Director Indomaret, Feki Oktavianus, turut berbela sungkawa. Dalam keterangan resmi, Feki berujar: "Kami atas nama manajemen dan karyawan merasakan duka yang mendalam atas kepergian Pak Howard. Rekan kerja dan sahabat kami. Semoga arwahnya diterima disisi Tuhan dan keluarga besarnya diberikan kekuatan."

Rekam jejak dan profil Howard Timotius, sang Bos IT Indomaret

Indomaret milik Grup Salim. (Shutterstock/FarisFitrianto)

Howard Timotius Palar adalah lulusan Ekonomi dari Universitas Atma Jaya pada 1986. Ia disebut sebagai salah satu tulang punggung pengembangan sistem informasi Indomaret Group.

Di awal karier saja, ia berprofesi sebagai Pengembang Perangkat Lunak di PT Inti Salim Corpora pada 1987 sampai dengan 1999. 

Dari situ, ia beranjak ke PT Indomarco Adi Prima mulai 1999 sampai dengan 2001, mengemban amanah sebagai Manajer TI (Teknologi Informasi). Adapun, Indomarco Adi Prima adalah entitas anak Indofood yang bertanggung jawab pada unit bisnis strategis bidang distribusi.

Setelah itu, kariernya berlanjut ke PT Australia Indonesia Milk Industries dengan posisi yang sama, mulai 2001 sampai dengan 2004. Perusahaan tersebut dulunya adalah kongsi antara Australian Dairy Corporation dan NV Marison. Tetapi, setelah Salim Group membelinya, perusahaan itu berganti nama menjadi PT Indolakto, produsen susu Indomilk.

Kemudian, pada 2004 ia diangkat sebagai salah satu Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret) sampai akhir hayatnya. Sementara di Indoritel, ia diamanahkan posisi Komisaris sejak 2015.

Sebagai komisaris, ia disebut tidak punya hubungan afiliasi dengan anggota direksi, dewan komisaris, ataupun pemegang saham utama perusahaan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M