Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pertamina Hulu Energi.

Jakarta, FORTUNE - Emiten pengeboran migas dan panas bumi, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), kembali mengamankan kontrak dari PT Pertamina Hulu Mahakam.

Kontrak pengeboran laut itu berlaku untuk area Delta Mahakam, Kalimantan Timur, bagian dari Blok Mahakam. "Estimasi nilai kontrak yang disepakati adalah sebesar US$25 juta dengan durasi pekerjaan selama satu tahun," kata Direktur Apexindo Pratama Duta, Mahar Atanta Sembiring dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/5).

Harapannya, capaian kontrak baru tersebut akan berdampak positif terhadap tingkat utilisasi rig dan pendapatan operasional perseroan.

Sebelumnya, Apexindo Pratama Duta juga telah memperoleh kontrak dari PHM medio Maret 2025. Detailnya masih sama, yakni pengeboran di wilayah Delta Mahakam. Nilai kontrak saat itu adalah US$119,6 juta. Durasi pekerjaan itu adalah 3,5 tahun. Artinya, proyek itu bernilai sekitar US$34,3 juta per tahunnya.

Selain itu, pada Februari dan awal Maret 2025, APEX juga menandatangani kontrak pengeboran laut di area serupa. Durasi pekerjaannya masing-masing selama 3 bulan (bernilai sekitar US$4,8 juta) dan 45 hari (bernilai sekitar US$2,4 juta).

Pada Agustus 2024 sampai dengan Maret 2025, perseroan juga mencatatkan kontrak dari PHM dengan nilai US$14,8 juta. Itu untuk pengeboran laut di Delta Mahakam.

Terkait kinerja, pada kuartal I 2025, Apexindo Pratama Duta membukukan pendapatan senilai US$22,82 juta. Angka itu menurun sebesar 4,08 persen (YoY) dari US$23,79 juta.

Sejalan dengan penurunan pendapatan APEX, laba bersih perseroan pun tergerus sebesar 74,29 persen (YoY) dari US$1,70 juta menjadi US$437.451 pada periode tersebut.

Salah satu penyebab koreksi mendalam pada laba APEX adalah beban pajak penghasilan yang membengkak sebesar 167,66 persen (YoY) dari US$538.576 menjadi hampir US$1,44 juta.

Saham APEX menguat 1,03 persen ke harga Rp98 pada akhir perdagangan Jumat sesi I.

Editorial Team