Jakarta, FORTUNE - Saudi Aramco menandatangani perjanjian sewa dan sewa-balik senilai US$11 miliar yang melibatkan fasilitas pengolahan gas Jafurah dengan konsorsium yang dipimpin Global Infrastructure Partners (GIP), bagian dari BlackRock.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, anak perusahaan baru bernama Jafurah Midstream Gas Company (JMGC) akan menyewa hak pengembangan dan penggunaan untuk Jafurah Field Gas Plant dan Riyas NGL Fractionation Facility. Perusahaan ini kemudian akan menyewakannya kembali kepada Aramco selama 20 tahun.
"Saudi Aramco pada Kamis lalu menandatangani kesepakatan 20 tahun untuk menyewakan pabrik yang memproses gas alam di cekungan Jafurah kepada kelompok investasi yang dipimpin oleh Global Infrastructure Partners," kata perusahaan dalam keterangannya dikutip dari Financial Times, Jumat (15/8).
Aramco menjelaskan, skema ini menjadi bagian dari strategi penggalangan dana yang mirip dengan pinjaman. Sehingga memungkinkan negara-negara penghasil minyak Teluk mengumpulkan dan guna mendiversifikasi ekonomi mereka sambil menjanjikan aliran pendapatan yang stabil kepada investor.
Proyek Jafurah senilai total US$100 miliar dan diproyeksikan menjadi proyek gas serpih terbesar di luar Amerika Serikat.
"Proyek ini menjadi kunci ambisi Aramco untuk memperkuat posisi sebagai pemain global gas alam, dengan target meningkatkan kapasitas produksi gas hingga 60 perden pada 2030 dibandingkan level 2021," demikian ditulis Reuters, Jumat (15/8).
Jafurah diperkirakan memiliki cadangan 229 triliun kaki kubik standar gas mentah serta 75 miliar barel kondensat tangki stok. Dalam struktur kepemilikan JMGC, Aramco memegang saham mayoritas 51 persen, sedangkan 49 persen sisanya dipegang oleh investor yang dipimpin GIP.
Dua sumber Reuters mengabarkan pada Juli lalu Aramco mendapatkan sekitar US$10 miliar dari konsorsium yang dipimpin BlackRock untuk berinvestasi dalam infrastruktur Jafurah.