Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
B17AA9AB-8340-41B1-9933-AC68E2C96250_1_105_c.jpeg
Konferensi Pers Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 /Dok Fortune IDN

Intinya sih...

  • Pandu Sjahrir buka suara terkait keterlibatannya dalam proses merger antara GoTo dan Grab.

  • Keputusan merger merupakan kebijakan kedua belah pihak, dengan mempertimbangkan sisi komersial dan imbal hasil yang menarik.

  • Danantara siap mendukung setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh perusahaan karya anak bangsa, termasuk proses merger antara GoTo dan Grab.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Pandu Sjahrir buka suara terkait keterlibatannya dalam isu proses merger antara PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab Holdings Ltd. (Grab). 

Ia menyatakan, bahwa keputusan merger merupakan kebijakan kedua belah pihak. Meski demikian, Ia memastikan bahwa aksi korporasi ini akan tetap mempertimbangkan sisi komersial dan imbal hasil yang menarik sesuai dengan masukan pemerintah.

“Pemerintah juga sudah sudah memberikan masukan, kita pasti mengikuti masukannya dari pemerintah. Tapi yang paling penting unsur business-to-business-nya. Mereka harus mengikuti B2B. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada,” kata Pandu saat ditemui seusai konferensi pers Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Jakarta, Selasa (11/11).

Danantara siap dukung proses merger

Gedung Danantara (dok. IDN Times)

Pandu menyatakan bahwa Danantara dan Pemerintah akan mendukung setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh perusahaan karya anak bangsa. Namun demikian, karena keduanya merupakan perusahaan terbuka, Ia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap hati-hati dalam menyampaikan pendapat.

“Kita lihat prosesnya, nantinya kita pasti akan support,” kata Pandu.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa wacana Grab dan GoTo merupakan salah satu hal yang diabahas pemerintah. Poin-poin diskusinya, antara lain: kans Grab membeli sebagian saham GoTo dan opsi untuk melibatkan BPI Danantara. 

"Iya salah satunya [ada keterlibatan Danantara]. Rencananya begitu [Grab dibeli GoTo]," katanya, dilansir dari IDN Times.

Sebagai konteks, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), yang kini menjadi bagian dari Danantara Indonesia, mencatatkan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo senilai Rp380 miliar pada 30 September 2025.

Editorial Team