Jakarta, FORTUNE – PT Garuda Indonesia dikabarkan akan mengalihtugaskan sejumlah pilot perseroan ke anak usahanya, PT Citilink Indonesia. Informasi itu terungkap melalui dokumen minutes of meeting (MoM) Asosiasi Pilot Citilink (APIC).
Mengenai kabar tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, tak menampik. Namun, ia belum bisa memastikan waktu pelaksanaan serta berapa pilot yang akan dipindahtugaskan karena sedang dibahas oleh pihak internal perseroan. “Lagi didiskusikan,” kata dia melalui pesan singkat, Senin (15/11).
Irfan mengatakan, dengan adanya kabar tersebut bukan hal yang khusus. Menurutnya, rencana optimalisasi pilot Garuda Indonesia merupakan suatu aksi korporasi biasa. “Proses normal dan biasa aja,” lanjutnya.
Garuda Indonesia terlilit utang hingga US$9,78 miliar. Jika dirupiahkan, nilainya sekitar Rp138 triliun. Utang tersebut melibatkan 800 kreditur.
Selain urusan utang, Garuda tidak lagi membayar penuh para karyawannya, termasuk sang direktur utama. Karyawan yang gajinya tidak terlalu besar, potongannya hanya 30 persen. Sedangkan yang bergaji jumbo, potongan bisa mencapai 50 persen.
Kinerja perseroan tidak jatuh semata karena pandemi COVID-19, tapi pula akumulasi manajemen buruk di masa lalu.