Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menyodorkan optimisme akan pertumbuhan positif industri manufaktur atau pengolahan dalam negeri pada kisaran 5,5 persen pada 2022. Syaratnya, pandemi terkendali dan tidak ada gelombang peningkatan kasus Covid-19 secara masif tahun depan.
“Untuk tahun ini targetnya (pertumbuhan industri) sebesar 4,5-5 persen. Sedangkan tahun depan 5-5,5 persen,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (7/10).
Agus mengatakan pemerintah tengah menunggu laporan rilis kinerja industri manufaktur per kuartal ketiga tahun ini. Rencananya, laporan tersebut akan dirilis Oktober.
Pada kuartal kedua tahun ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan kembali tumbuh 6,58 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tinggi sektor usaha ini disinyalir banyak disebabkan faktor basis pertumbuhan yang lebih rendah (low-base effect). Pada kuartal kedua 2020, kinerja industri manufaktur turun tajam 6,18 persen.