Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi tambang batu bara. (Pixabay/stafichukanatoly)

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil membukukan kinerja solid sepanjang kuartal pertama 2022. Perusahaan batu bara yang berbasis di Sumatra Selatan ini membukukan pendapatan usaha senilai Rp 8,21 triliun, naik 105 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,99 triliun.

Lonjakan pendapatan turut mengerek laba bersih PTBA. Perusahaan membukukan laba bersih Rp2,28 triliun atau melesat 355 persen dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp500,52 miliar.

“Pencapaian gemilang ini didukung kinerja operasional yang solid di sepanjang triwulan pertama. Mengedepankan cost leadership di setiap lini, PTBA menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal,” kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Apollonius Andwie dalam keterangannya, Jumat (20/5).

Kenaikan kinerja ini tidak terlepas dari kenaikan produksi dan penjualan. Dari sisi produksi, PTBA mencatatkan angka produksi 6,34 juta ton atau naik 40 persen. Sedangkan volume penjualan juga naik 18 persen menjadi 6,97 juta ton diikuti volume pengangkutan batubara meningkat 16 persen menjadi 6,17 juta ton.

Alhasil, perusahaan menargetkan produksi batubara sebesar 36,41 juta ton dan target angkutan sebanyak 31,50 juta ton untuk tahun  2022. Sedangkan volume penjualan batubara ditargetkan mencapai 37,10 juta ton.

Pengembangan gasifikasi batu bara

Selain meraup keuntungan, PTBA juga terus mengejar proyek prioritas. Salah satunya pengembangan gasifikasi batu bara. Terbitnya Perpres 109 tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo menjadikan dua proyek PTBA masuk menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional), di antaranya Hilirisasi Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri-Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) -Tanjung Enim.

PTBA, Pertamina, dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) telah menggelar groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) pada 24 Januari 2022 di Kawasan Industri Tanjunp Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Kegiatan ini dihadiri dan diresmikan langsung oleh Jokowi.

PSN ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar USD 2,3 miliar atau setara Rp 32,9 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DOE per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun.

Ekspansi Pembangkit

Editorial Team

Tonton lebih seru di