Jakarta, FORTUNE - Danantara Indonesia, melalui Danantara Investment Management (DIM), resmi menyepakati kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mendanai proyek energi baru terbarukan (EBT).
Aksi ini dikukuhkan melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA) pada Selasa (23/12).
Berdasarkan kesepakatan tersebut, DIM akan menjajaki peluang investasi pada proyek pembangkit hijau yang dikembangkan oleh dua anak usaha PLN, yakni PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dan PLN Indonesia Power Renewables (PLN IPR).
Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyatakan kolaborasi ini merupakan elemen vital dalam mewujudkan visi jangka panjang swasembada energi nasional.
“Danantara Indonesia berkomitmen mendukung pembangunan energi masa depan Indonesia melalui investasi yang tidak hanya berfokus pada imbal hasil finansial, tetapi juga keberlanjutan bagi generasi mendatang. Energi baru terbarukan merupakan sektor kunci dalam memastikan sistem energi yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan,” ujar Pandu dalam keterangannya, dikutip Selasa (23/12).
Sinergi investasi ini ditujukan untuk mengejar target ambisius pemerintah. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 70 gigawatt (GW), yang 76 persen di antaranya berasal dari energi terbarukan.
Untuk proyeksi penambahan kapasitas sekitar 20 GW saja, kebutuhan investasi diperkirakan menembus Rp600 triliun atau setara US$36 miliar. Angka ini menunjukkan besarnya tantangan pendanaan yang memerlukan dukungan di luar neraca keuangan PLN.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyambut positif masuknya institusi investasi pelat merah tersebut. Ia menilai kemitraan ini akan memastikan agenda transisi energi perseroan berjalan lebih terstruktur.
“Transisi energi tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi yang kuat serta dukungan pembiayaan yang solid dan berkelanjutan. Kehadiran Danantara Indonesia memperkuat langkah PLN dalam mengembangkan energi terbarukan secara lebih terstruktur,” kata Darmawan.
Selain dukungan finansial, kemitraan ini diharapkan mempercepat eksekusi di lapangan agar proyek dalam RUPTL berjalan tepat waktu.
Pandu Sjahrir menambahkan pihaknya siap mengidentifikasi hambatan pengembangan proyek guna menghadirkan akses permodalan yang kompetitif.
“Melalui peran Danantara Indonesia sebagai institusi investasi strategis, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga berperan aktif dalam mengidentifikasi dan membantu mengatasi berbagai tantangan pengembangan proyek, menghadirkan akses permodalan yang kompetitif, serta mendukung penciptaan lapangan kerja hijau,” katanya.