Jakarta, FORTUNE - PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) untuk pertama kalinya berhasil menembus pasar Afrika Selatan dengan mengekspor 15 ton bahan baku pestisida jenis karbamasi methomyl 90 SP. Ekspor perdana yang dilakukan melalui anak usahanya, PT Dharma Guna Wibawa, ini menegaskan langkah ekspansi global perseroan pada sektor agrokimia.
Direktur DGWG, Yody Suganda, mengatakan permintaan global terhadap methomyl sebagai bahan baku insektisida sangat tinggi, termasuk dari Afrika Selatan yang kerap menghadapi gangguan hama pertanian. Keberhasilan ekspor ini juga mencerminkan kepercayaan pasar internasional terhadap kualitas produksi DGWG.
"Tidak membutuhkan waktu lama bagi DGWG untuk memperoleh konsumen luar negeri sejak peresmian pabrik karbamasi. Hal ini membuktikan pasar global telah memiliki kepercayaan yang kuat kepada DGWG dalam melakukan kerja sama penyediaan bahan baku," ujar Yody melalui keterangan resmi, dikutip Senin (15/9).
Menurutnya, keberhasilan ini juga didorong oleh partisipasi aktif perusahaan dalam forum internasional, seperti pameran 25th China International Agrochemical & Crop Protection Exhibition (CAC), yang mempertemukan DGWG dengan para pelaku industri agrokimia global.
Di tengah kesuksesan ekspansi global, DGWG juga melihat peluang besar di pasar dalam negeri. Yody mengungkapkan, kajian internal perusahaan mencatat kebutuhan domestik untuk produk berbahan methomyl diperkirakan mencapai 2.500 metrik ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi pabrik karbamasi DGWG baru mampu memenuhi sekitar 40 persen dari total kebutuhan tersebut.
Peluang ini menjadi semakin signifikan jika melihat data Kementerian Perindustrian, yang mencatat impor formulasi pestisida pada 2024 mencapai 87.350 ton. Kehadiran pabrik karbamasi DGWG dinilai strategis untuk memperkuat pasokan domestik dan mengurangi ketergantungan impor.
"Kondisi ini menjadi peluang besar bagi DGWG untuk bisa ambil bagian memenuhi kebutuhan nasional sekaligus potensi ekspansi lebih luas ke pasar global," kata Yody.
Ke depan, DGWG berharap ekspor perdana ke Afrika Selatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk penetrasi pasar yang lebih luas, sehingga volume ekspor dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan.