Jakarta, FORTUNE - OT Group memperluas pemanfaatan energi terbarukan dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas total 6.200 kWp di sejumlah fasilitas operasionalnya yang tersebar di Sumatera, Sulawesi, dan Jawa. Langkah ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Xurya Daya Indonesia dan ditujukan untuk mendukung transisi energi bersih di sektor industri manufaktur.
Pemanfaatan PLTS atap tersebut menghasilkan sekitar 8 juta kWh listrik bersih per tahun. Kontribusi energi surya ini disebut mampu menekan ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus mengurangi emisi karbon hingga sekitar 7.000 ton CO₂ per tahun, setara dengan penanaman lebih dari 100.000 pohon.
Implementasi PLTS atap dilakukan oleh OT Group melalui entitas PT Ultra Prima Abadi dan PT CS2 Pola Sehat di tujuh unit produksi. Fasilitas tersebut berlokasi di Tangerang (Banten), Bogor (Jawa Barat), Pandaan dan Jombang (Jawa Timur), Daan Mogot (Jakarta), Banyuasin (Sumatera Selatan), serta Maros (Sulawesi Selatan). Persebaran ini menempatkan penggunaan PLTS OT Group lintas wilayah, dari Pulau Jawa hingga Sumatera dan Sulawesi.
CEO FMCG OT Group, Donny, mengatakan pemanfaatan energi surya menjadi bagian dari transformasi operasional perusahaan menuju praktik yang lebih berkelanjutan. “Sebagai perusahaan produk konsumen yang aktif mendorong transformasi menuju operasi hijau, kami berkomitmen untuk menerapkan solusi energi bersih dalam lini produksi kami. Saat ini, kami sudah memasang PLTS Atap di tujuh lokasi pabrik,” ujarnya, daam keterangan pers, Rabu (17/12).
Ia menjelaskan, kerja sama dengan Xurya diawali dari proyek PLTS di divisi CS2 Pola Sehat yang mencakup tiga lokasi, sebelum kemudian diperluas ke pabrik Ultra Prima Abadi di dua lokasi lain. “Saat ini, pabrik kami yang menggunakan PLTS telah tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi,” kata Donny.
Ia menambahkan, salah satu proyek di UPA Jombang berhasil menekan emisi karbon hampir 1.700 ton atau setara dengan menanam lebih dari 20.000 pohon. “Langkah ini menjadi bagian dari perjalanan OT Group menuju masa depan yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pengembangan energi terbarukan di sektor industri berlangsung di tengah dorongan kebijakan nasional. Pemerintah menargetkan percepatan transisi energi untuk mencapai net zero emission pada 2060, sejalan dengan regulasi yang membuka peluang pemanfaatan PLTS atap tanpa batasan kapasitas pemasangan melalui Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2024.
Managing Director Xurya Daya Indonesia, Eka Himawan, menyatakan pihaknya mendukung implementasi PLTS atap OT Group di fasilitas produksi tersebut. “Kami bangga dapat mendukung OT Group dalam penggunaan energi terbarukan melalui penerapan PLTS Atap di lima fasilitas produksinya. Kami pun berkomitmen untuk selalu membersamai OT Group dalam pengoperasian PLTS Atap mereka hingga akhir masa operasional sistem selama puluhan tahun mendatang,” ujarnya.
Menurut Eka, kolaborasi lintas sektor menjadi faktor penting dalam mendorong transisi energi di Indonesia. Ia menilai kerja sama jangka panjang antara penyedia solusi energi dan pelaku industri dapat mempercepat pemanfaatan energi terbarukan di berbagai sektor ekonomi.