Jakarta, FORTUNE – Kondisi ekonomi dalam negeri masih dibayangi oleh ketidakpastian dan gejolak ekonomi. Hal ini tercermin dari indeks keyakinan bisnis di Indonesia yang anjlok dari 12,46 ke 7,63 pada kuartal I-2025. Selain itu, PMI manufaktur juga turun ke level 46,9 selama tiga bulan berturut-turut.
Indikator ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan kondisi nyata pelaku usaha dari perusahaan rintisan, sektor manufaktur, hingga ritel yang kini lebih memilih menahan ekspansi dan fokus pada efisiensi internal demi kelangsungan.
Chief of Business Mekari, Jansen Jumino menyebut pada situasi seperti ini, bisnis selalu dituntut bergerak cepat. Namun realitanya, banyak yang justru tertahan oleh proses internal yang lambat dan sistem yang tidak terhubung.
“Di masa di mana cash flow menjadi nyawa perusahaan, bisnis butuh visibilitas yang instan dan akurat atas setiap pengeluaran. Untuk itu, Mekari Jurnal dan Mekari Expense bisa menyederhanakan proses tersebut,” kata Jansen melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (18/7).